Surabaya (ANTARA) - Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia Nia Nurhasanah mengapresiasi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Surabaya.
"Jika di rumah mereka disayangi orang tua, di sekolah baru pun mereka harus merasa sama. Mereka diperhatikan, dihormati, bahkan dimuliakan," ujarnya usai meninjau Taman Kanak-Kanak (TK) - Kelompok Bermain (KB) - Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri Bung Karno, di Komplek Graha Bunda PAUD Kota Surabaya,Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, MPLS di Surabaya yang berhasil menciptakan suasana aman, nyaman, dan menggembirakan bagi anak-anak.
Ia secara khusus memuji kolaborasi erat antara sekolah dan orang tua, serta berbagai program yang sejalan dengan visi Kemendikdasmen RI, seperti Wajib Belajar 13 Tahun dengan satu tahun pra-sekolah PAUD, Gerakan 7++ Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), MPLS Ramah, dan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
"Ini merupakan sinergi dan kolaborasi luar biasa antara program prioritas kami dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya," ucapnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, program tersebut sangat selaras dengan nilai-nilai agama dan memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak bangsa.
"Saya merasa nilai-nilai ini sangat relevan. Oleh karena itu, saya mendukung penuh program ini. Melalui program ini, kebiasaan-kebiasaan bermuatan agama akan membentuk karakter kebangsaan anak yang kuat, jiwa gotong royong, suka menolong, dan keberanian,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia berkomitmen terus mengembangkan program ini bersama Bunda PAUD Kota Surabaya.
"Insya Allah, program ini akan terus saya kembangkan. Saya ingin berdiskusi dan belajar banyak dari Bu Direktur (PAUD Kemendikdasmen) untuk mewujudkan PAUD Kota Surabaya sebagai PAUD yang ramah, agar anak-anak siap melanjutkan ke SD dengan sikap dan sifat positif yang luar biasa, hingga jenjang pendidikan berikutnya," katanya.
Ia juga menekankan kesadaran bahwa PAUD adalah pondasi utama pembentukan karakter dan jiwa anak, agar mereka tumbuh menjadi individu yang soleh dan berwawasan kebangsaan yang kuat.
"Semoga program ini bermanfaat, membentuk, dan mengubah anak-anak di Surabaya khususnya, dan Indonesia umumnya, menjadi generasi yang cinta bangsa, berpancasila, dan berakhlakul karimah," ujar dia