Bondowoso (ANTARA) - Komunitas Alunan Sedekah Filantropi (Al-Kahfi) memberangkan umrah gratis dan santunan untuk para guru honorer yang telah mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa selama puluhan tahun di sejumlah daerah di Kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Jember, Jawa Timur, serta di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.
Pendiri komunitas Al-Kahfi Winda Iriani dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Bondowoso, Rabu menjelasakan umrah gratis itu menyasar guru mengaji di pelosok di Bondowoso, Jember, dan Padang Lawas.
"Sementara untuk santunan guru honorer di Bondowoso, Situbondo, Jember di Jawa Timur serta Padang Lawas di Sumatera Utara. Kami memilih guru-guru yang digaji hanya Rp500.000 per bulan atau di bawah itu, bahkan ada yang tidak mendapat gaji," kata perempuan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berasal dari Bondowoso, dan kini mengelola usaha katering di Tangerang Selatan ini.
Selain itu, komunitas tersebut juga menyalurkan program "Nasi Jumat Yatim Dhuafa", yakni memberikan makanan untuk anak yatim, piatu, anak yang orang tuanya bercerai, anak telantar, anak dari keluarga kurang mampu, para janda, tukang ojek, sopir angkutan, pedagang kaki lima, dan lainnya di daerah Serpong.
Nasi Jumat (Nasjum) juga diberikan untuk jamaah Shalat Jumat, anak yatim, tukang becak, tukang pemungut sampah, dan kaum dhuafa di daerah pelosok Bondowoso dan Situbondo.
"Kami juga menyalurkan Sembako Jumat berisi beras, minyak, gula, mi, dan teh kepada maysrakat yang membutuhkan di daerah Serpong, Bondowoso, Situbondo, dan Jember. Kmi juga menyalurkan daging kurban ke pelosok," kata Winda Iriani.
Semua program dari komunitas yang diinisiasinya itu berangkat dari semangat untuk berbagi kebahagiaan untuk sesama yang membutuhkan. Apalagi, saat Winda kuliah di ITB mendapatkan fasilitas "Beasiswa ITB untuk Semua", dengan komitmen awal dirinya harus menjadi agen perubahan di daerahnya.
"Berhubung saya tidak balik kampung, setelah selesai kuliah, maka saya tetap melaksanakan komitmen itu dengan cara yang berbeda. Meskipun saya tidak kembali ke Bondowoso, saya tetap memberi perhatian untuk masyarakat Bondowoso lewat komunitas ini," kata alumni SMA Negeri 1 Tenggarang, Bondowoso, ini.
Ia menjelaskan bahwa semua dana itu terkumpul dari anggota komunitas dan pihak lain yang memiliki kepedulian yang sama untuk memberdayakan masyarakat yang selama ini belum maksimal mengakses sumber-sumber keuangan.
Karena itu, komunitas tersebut sedang diupayakan untuk menjadi yayasan sehingga nantinya lebih luas menyampaikan bantuan kepada berbagai lapisan masyarakat secara kontinu dan berkelanjutan.
Setelah resmi menjadi yayasan, Al-Kahfi nantinya juga akan membuat balai latihan kerja untuk menampung anak-anak muda memiliki keterampilan khusus sesuai minatnya, sehingga mereka dapat berubah dari asalnya keluarga kurang mampu menjadi mampu dan tidak lagi bergantung pada bantuan pihak lain.