Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menyalurkan bantuan paket perbaikan gizi untuk mencegah balita berisiko stunting yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis.
"Gizi buruk itu menyebabkan perkembangan otak anak menjadi terganggu, padahal perkembangan otak yang menjadi modal dasar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, yang akhirnya nanti menjadi penentu inteligensia," kata Wali kota Probolinggo Aminuddin saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menurutnya, gizi buruk masih menjadi tantangan yang harus diatasi di Kota Probolinggo, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak-anak dan kualitas sumber daya manusia.
"Saya juga mengingatkan bahwa meskipun balita telah terbebas dari kriteria risiko stunting, pemantauan tetap diperlukan karena beberapa penyakit masih berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak," tuturnya.
Ia mengatakan balita yang stunting itu sekitar 60-70 persen biasanya ada penyakit yang mendasari, seperti sering diare, tuberkulosis, atau penyakit-penyakit infeksi kronis, sehingga ada sekitar 10 persen saja yang memang itu merupakan keadaan yang kongenital (kelainan bawaan).
Jumlah penerima bantuan Program Probolinggo Sehat yakni sebanyak 254 orang, sedangkan penerima bantuan Program Probolinggo Peduli sebanyak 26 orang. Setelah prosesi seremonial, tim relawan Baznas mendistribusikan bantuan menggunakan ambulans milik pemkot ke seluruh puskesmas di Kota Probolinggo.
Sementara salah seorang penerima bantuan, Santi mengaku bersyukur atas bantuan paket gizi yang diterima untuk anaknya. Di tengah kondisi usaha jualannya yang sedang sepi, bantuan itu sangat berarti dalam menjaga kesehatan anaknya.
"Bantuan paket perbaikan gizi itu sangat membantu bagi saya, karena saat ini ekonomi agak menurun, jadi sangat bermanfaat," kata ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan kue itu.