Banyuwangi (ANTARA) - Arus mudik di lintasan penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melonjak signifikan pada H-4 Lebaran 2025, bahkan pemudik kendaraan pribadi harus antre hingga delapan jam untuk menyeberang.
Salah seorang pemudik asal Jember Ismatul mengaku tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada Kamis (27/3) dini hari sekitar pukul 01:00 WIB dan baru bisa menyeberang ke Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 11:30 WIB.
"Saya membawa kendaraan pribadi dan antrenya lumayan lama di Gilimanuk. Di Gilimanuk saya jam 01:00 WIB dan sampai di Ketapang pukul 12:30 WIB," katanya.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang/ Gilimanuk, Yani Andriyanto mengemukakan dengan meningkatnya arus penyeberangan pada H-4 Lebaran, ASDP terus mengoptimalkan layanan guna memastikan kelancaran perjalanan bagi pengguna jasa.
"Kami imbau kepada pengguna jasa agar masyarakat menghindari jam-jam sibuk, terutama setelah waktu berbuka puasa hingga dini hari untuk mencegah terkena antrean di pelabuhan," katanya.
Menurut Yani, berdasarkan data Posko Gilimanuk selama 24 jam pada 26 Maret 2025 atau H-5 Lebaran sebanyak 32 armada kapal feri dioperasikan untuk melayani arus penyeberangan dari Bali ke Jawa.
Ia menyebut pada Rabu (26/3) selama 24 jam total penumpang mencapai 74.113 orang atau naik 44 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 51.339 orang.
Jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang mencapai 15.396 unit atau naik 66 persen dari tahun lalu sebanyak 9.272 unit.
"Sedangkan kendaraan roda empat mencapai 6.615 unit atau naik 45 persen dari tahun lalu sebanyak 4.561 unit. Secara keseluruhan total kendaraan yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa pada H-5 mencapai 24.188 unit atau naik 48 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.
Pemudik antre hingga delapan jam di lintasan Gilimanuk-Ketapang
Kamis, 27 Maret 2025 16:30 WIB

Antrean kendraan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. ANTARA/Budi Candra