Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menyalurkan bantuan untuk korban bencana angin puting beliung yang terjadi pada 19 Maret 2025.
"Ada 46 bangunan yang rusak akibat bencana alam angin puting beliung yang terjadi pada 19 Maret 2025, dan telah mendapatkan bantuan dari Pemkab Bangkalan," kata Bupati Bangkalan Lukman Hakim di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu.
Sebanyak 46 bangunan itu tersebar di empat kelurahan, yakni Kelurahan Pejagan, Kraton, Bancaran dan Kelurahan Tanjung.
Di Kelurahan Pejagan jumlah bangunan rusak sebanyak 22 unit, di Kelurahan Kraton sebanyak sembilan unit, lalu di Kelurahan Bancaran sebanyak 14 unit dan di Kelurahan Tanjung sebanyak satu unit.
Menurut Bupati, jenis bangunan rusak itu semuanya berupa rumah, kecuali di Kelurahan Tanjung yakni berupa garasi mobil.
Selain merusak puluhan rumah warga, angin puting beliung itu juga menyebabkan bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Ratoh Ebuh Bangkalan juga turut terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut.
"Jenis bantuan yang kami berita kepada para korban berupa bantuan tanggap darurat, yakni berupa paket sembako," katanya.
Bantuan ini, sambung dia, merupakan bantuan sementara, karena Pemkab Bangkalan juga telah menginstruksikan kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan untuk melakukan perbaikan bagi rumah-rumah warga yang menjadi korban bencana angin puting beliung tersebut.
"Meskipun bantuan yang diberikan tidak seberapa, kami berharap dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana," ujar Bupati.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat prediksi cuaca buruk dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang masih akan berlangsung di wilayah Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan, termasuk di Kabupaten Bangkalan.
"Karena itu, saya juga mengimbau kepada pihak terkait untuk melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi tumbang akibat angin kencang. Kami juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh tim yang telah sigap membantu masyarakat terdampak bencana," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Pemkab Bangkalan, sebanyak 12 dari total 18 kecamatan yang ada di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu termasuk daerah rawan bencana.
Masing-masing Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh, Socah, Kokop, Konang, Geger, Galis, Tanjung Bumi, dan Tragah.
Bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Kota Bangkalan, lalu Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh dan Socah. Bencana alam berupa tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Galis, dan Tanjung Bumi. Untuk daerah yang rawan kekeringan biasa terjadi di Kecamatan Konang, Geger, Blega, dan Tanah Merah, Bangkalan.
Sedangkan daerah yang rawan bencana angin kencang dan angin puting beliung adalah di Kecamatan Kota, Kwanyar dan Kecamatan Sepulu, Bangkalan.