Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, Rabu, menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para korban bencana angin kencang yang terjadi pada 20 November 2022.
"Bantuan yang kami salurkan ini ala kadarnya, selanjutnya para korban akan mendapatkan bantuan lebih lanjut dari Dinas Sosial Pemkab Bangkalan," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron seusai menyalurkan bantuan, Rabu.
Sedikitnya 15 unit bangunan rumah dan kandang sapi milik warga di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan rusak akibat diterjang angin kencang yang disertai hujan deras pada 20 November 2022.
"Saya sengaja datang sendiri ke lokasi bencana agar bisa melihat secara langsung kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan," katanya.
Selain itu, sambung bupati, dengan datang secara langsung pihaknya bisa mendengarkan keluh kesah warga dan bisa menyampaikan imbauan secara langsung.
"Bertemu dan berkomunikasi langsung dengan warga ini penting, karena kita bisa berbicara dari hati ke hati apa yang menjadi keinginan warga," katanya.
Selain menyerahkan bantuan tanggap darurat, Bupati Bangkalan Abdul Latif juga menyerahkan bantuan berupa material bangunan dari dana pribadi.
"Dalam beberapa pekan terakhir ini, cuaca di Bangkalan memang kurang bersahabat. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat selalu berhati-hati dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Ia juga meminta agar masyarakat proaktif mengikuti informasi di berbagai media tentang perkembangan terkini cuaca, sehingga dengan demikian bisa melakukan antisipasi lebih awal.
Koordinasi antara masyarakat, kepala desa serta camat sangat diperlukan. Sehingga, jika terjadi bencana dapat segera ditangani dan dapat menyalurkan bantuan pada masyarakat yang terdampak.
"Bencana ini menjadi tanggung jawab semuanya, jadi mari kita saling bahu membahu membantu masyarakat yang terdampak bencana," katannya, menjelaskan.
Selain menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana angin kencang, pada hari yang sama bupati juga menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Lombang Dajah, Kecamatan Blega, Bangkalan.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris menjelaskan, berdasarkan prakiraan, cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Kabupaten Bangkalan dan beberapa daerah lain di Jawa Timur hingga beberapa pekan ke depan.
"Karena itu, kewaspadaan bagi semua warga, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana harus ditingkatkan," katanya.
Berdasarkan data BPBD, daerah rawan bencana di Bangkalan tersebar di 12 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan, yakni Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh, Kecamatan Socah, Kokop, Konang, Geger, Galis, Kecamatan Tanjung Bumi, dan Kecamatan Tragah.
"Jenis bencana alam yang sering terjadi berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang dan puting beliung," katanya.
Bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Kecamatan Burneh, dan Kecamatan Socah.
Bencana tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Kokop, Kecamatan Konang, Geger, Galis, dan Kecamatan Tanjung Bumi.
"Kalau bencana angin puting beliung, berdasarkan pemetaan kami, itu rawan terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Tragah dan Kecamatan Burneh," katanya.
Rizal menjelaskan khusus di kecamatan rawan bencana pihaknya telah mempersiapkan tim khusus, yakni tim tanggap darurat, gabungan antara BPBD Pemkab Bangkalan bersama petugas keamanan dari unsur kepolisian dan TNI.
BPBD Pemkab Bangkalan juga mengaktifkan sosialisasi terpusat tentang perkembangan cuaca melalui tim khusus penanggulangan bencana Pemkab Bangkalan, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mengetahui lebih cepat apabila ada potensi bencana alam yang diperkirakan akan terjadi.(*)