Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga tiga desa yang menjadi korban banjir akibat tanggul penangan sungai jebol, Senin.
"Ketiga desa terdampak tanggul penahan sungai yang jebol ini adalah Desa Patean, Desa Babbalan dan Desa Batuan, Kecamatan Batuan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep Achmad Laily Maulid di Sumenep, Senin sore.
Total jumlah warga terdampak banjir akibat tanggul sungai jebol itu sebanyak 17 kepala keluarga (KK), enam di antaranya sangat parah karena dekat dari lokasi tanggul jebol tersebut.
Pemkab Sumenep telah menyediakan tempat penampungan sementara bagi para korban banjir ini, akan tetapi para korban memilih untuk tetap bertahan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, dari tiga desa yang tergenang banjir, hingga Senin siang genangan tinggal di satu desa, yakni Desa Patean, dan pada sore hari genangan mulai surut.
Selain menggenangi tiga desa di Kecamatan Batuan, banjir juga menggenangi lahan pertanian warga di tambak udang di sepanjang jalan raya Pamekasan-Sumenep, yakni di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Sumenep, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget, termasuk kecamatan yang memang rawan terjadi banjir saat musim hujan.
Tiga kecamatan lainnya, masing-masing Kecamatan Lenteng, Bluto dan Kecamatan Kota Sumenep.
"Khusus di daerah-daerah rawan banjir ini, kami memang telah menerjunkan tim khusus untuk melakukan pemantauan, sehingga jika terjadi bencana bisa langsung kami tangani dengan cepat," kata Achmad.
Tim BPBD Pemkab Sumenep juga terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.