Jakarta (ANTARA) - Personel TNI AD berupaya membuka akses jalur bantuan ke wilayah terdampak banjir bandang di Dusun Lapan Lombu, Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.
Dalam siaran pers resmi TNI AD, kegiatan itu sudah dilakukan sejak Sabtu (6/12).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Donny Pramono saat dikonfirmasi di Jakarta membenarkan adanya kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini bertujuan menilai kondisi wilayah pascabencana sekaligus membuka kembali akses distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak," kata Donny di Jakarta.
Donny menjelaskan, patroli dilakukan dengan berjalan kaki dari Desa Parsikaman melalui Aek Raisan dan Aek Mompang. Rute terbilang cukup rusak karena terdapat 20 titik lokasi tanah longsor yang membuat jalan terputus.
Personel pun harus berjalan kaki sambil membawa peralatan medis dan genset untuk kebutuhan para korban banjir.
Setibanya di Kelurahan Nauli, lanjut Donny, personel langsung melakukan pendataan situasi dan kebutuhan warga.
"Dari hasil pengecekan, aliran listrik masih tersedia, namun masyarakat mengalami kesulitan air bersih akibat jaringan saluran air terputus di titik sekitar satu kilometer dari permukiman," kata Donny.
Personel juga sempat mencatat berapa warga desa yang menjadi korban jiwa dan dinyatakan hilang akibat bencana tersebut.
Setelah itu, TNI membuka landing zone (tempat mendarat) helikopter di lokasi tersebut agar ke depan helikopter bisa ke lokasi tersebut untuk mengantar logistik.
Dengan adanya landing zone di lokasi tersebut, TNI AD dapat menyalurkan bantuan ke tiga desa terdekat yang juga terdampak, yakni Desa Naga Timbul, Kelurahan Nauli dan Desa Mardame.
"Kebutuhan mendesak yang dihimpun mencakup beras, mi instan, minyak goreng, genset dan bahan bakar, perangkat Starlink, obat-obatan untuk gatal dan demam, serta pakaian layak pakai," jelas Donny.
Donny memastikan dalam waktu dekat personelnya akan kembali ke lokasi untuk mendistribusikan logistik dalam jumlah besar.
