Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi mobilitas dan pergerakan orang yang diprediksi meningkat saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 oleh Kementerian Perhubungan.
"Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada peningkatan 2,82 persen dari 107 juta pergerakan tahun lalu berpotensi menjadi 110 juta pergerakan secara nasional, ini yang kita antisipasi dengan tahapan-tahapan preemtif, preventif telah dilakukan," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin di Surabaya, Jumat.
Adapun pergerakan antarprovinsi diprediksi mencapai mencapai 19,84 persen atau 55,86 juta dan dalam provinsi 19,46 persen atau 54,81 juta.
"Jatim menjadi daerah asal tertinggi dan daerah tujuan tertinggi dalam pergerakan orang saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," ucapnya.
Komarudin menjelaskan pada Operasi Lilin Semeru 2024, jumlah personel yang disiagakan sebanyak 18.503 ribu, terdiri dari Polda Jatim sebanyak 950 personel, Polres jajaran 10.236 personel, instansi terkait 7.317, sedangkan yang disiagakan di Pos PAM 150 personel dan Pos YAN 44 personel.
"Mudah-mudahan keberadaan Pos Pam dengan diisi oleh gabungan seluruh personel dari instansi terkait, TNI-Polri dan Dinas terkait lainnya ini akan mampu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat perayaan Nataru ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Dirlantas Polda Jatim juga mengatakan pihaknya juga telah mengantisipasi terhadap terjadinya kecelakaan yang menggunakan atau melibatkan sarana umum.
"Kita telah melakukan ramp check kemudian juga imbauan-imbauan kepada para pengusaha angkutan bus dan truk. Hari ini sudah dilakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas. Oleh karenanya, personel juga nanti akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang diprediksi akan terjadi besok," ujarnya.
Selanjutnya ada sejumlah aspek yang diperhatikan. Ada beberapa titik rawan kemacetan, ada tirik rawan kecelakaan, termasuk ada titik rawan bencana.
"Ini telah kita petakan, ada beberapa spot. Treatment-nya juga berbeda, untuk titik-titik yang rawan terhadap bencana, kita telah tempatkan personel-personel dari Dinas PU termasuk juga dari Basarnas, dan personel lainnya, termasuk sarana dan prasarana," ujarnya.
Termasuk titik-titik yang kita prediksi akan menjadi titik kepadatan baru yakni tol Singosari, Pandaan. Diprediksi kepadatan sampai dengan 0,7 persen artinya belum mencapai 1 persen dari volume kendaraan berbanding dengan kapasitas jalan.
Pihaknya akan memperkirakan bahwa itu juga akan menjadi titik krusial, mengingat saat operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai dengan akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrem.
"Oleh karenanya kita akan mengantisipasi betul, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran atau kepadatan, bisa segera kita urai. Ataupun memang terjadi kepadatan bisa secepatnya kita urai," paparnya.
Selain itu, Komarudin juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kendaraan baru di Jawa Timur mencapai hampir 800 ribu kendaraan baru.
"Ini juga akan mewarnai atau ikut serta dalam pergerakan yang bertambah menjadi 2,82 persen, sehingga cara-cara kanalisasi kemudian penambahan bufferzone dan rekayasa lalulintas, ini telah kita tambahkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan yang nantinya akan terjadi saat akhir tahun," tuturnya.