Surabaya (ANTARA) - Komisi C DPRD Surabaya mendukung Pemerintah Kota Surabaya untuk mengoptimalkan capaian program prioritas di tengah tantangan fiskal yang ada.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Eri Irawan di Surabaya, Rabu, mengatakan DPRD Surabaya mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk memastikan bahwa program-program prioritas tetap berjalan, meskipun ada tantangan fiskal yang tidak mudah.
"Kami telah rapat untuk mengawal bagaimana program-program prioritas Pemkot Surabaya bisa tetap optimal di tengah tantangan fiskal yang memang harus kita akui tidak mudah untuk dikelola," ujar Eri Irawan.
Eri mengapresiasi realisasi pendapatan pemkot. Berdasarkan data per 18 Oktober 2024, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya tercatat mencapai 73,62 persen, mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 68,72 persen.
Eri mengatakan peningkatan ini menunjukkan upaya yang baik dalam menggali sumber-sumber PAD sekaligus menandakan pemulihan ekonomi yang mulai masif di Surabaya.
"Pertama, ini menunjukkan bagaimana sumber-sumber pendapatan asli daerah bisa digali dengan baik. Kedua, ini menunjukkan bagaimana pemulihan ekonomi mulai makin masif di Surabaya sehingga pendapatan asli daerah trennya mulai meningkat," katanya.
Meski terdapat progres positif, Eri juga mengingatkan adanya tantangan yang perlu diantisipasi agar target PAD tercapai.
Ia meminta perangkat daerah untuk melakukan simulasi mitigasi jika pendapatan hanya mencapai 90 persen atau 95 persen guna memastikan program-program prioritas tetap berjalan secara optimal meskipun ada kendala fiskal.
"Kami tadi sudah meminta kepada perangkat daerah terkait untuk melakukan exercise, menghitung prognosanya. melakukan mitigasi terhadap beberapa simulasi. Misalnya, kalau pendapatan 90 persen bagaimana, kalau 95 persen bagaimana," ujarnya.
Dengan simulasi tersebut, dapat diketahui langkah yang mesti diantisipasi untuk memastikan program prioritas tetap berjalan kendati menghadapi tantangan fiskal yang tidak mudah.
Melihat tren setahun ini, Eri meyakini program prioritas bisa terealisasi, meskipun ada tantangan situasi fiskal yang tidak mudah.
Penanganan banjir, pembangunan dan perbaikan jalan, revitalisasi kawasan wisata strategis, persiapan operasional rumah sakit Surabaya timur, bahkan hingga layanan pendidikan-kesehatan gratis bisa tetap berjalan optimal.
"Belanja prioritas yang berdampak langsung ke masyarakat akan menjadi prioritas bersama Pemkot dan DPRD Surabaya. Tentu ada efisiensi pada beberapa pos yang bisa dilakukan sehingga tantangan fiskal yang ada kami kawal bersama agar tidak berdampak signfiikan pada gol dan capaian program prioritas Pemkot," katanya.
Eri menjelaskan pentingnya alokasi anggaran yang tepat sasaran dan sesuai dengan program prioritas, tanpa pembagian anggaran yang merata untuk semua dinas. Hal ini akan meningkatkan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat.
"Jadi, kita memang meminta tadi ada semacam exercise agar anggaran tidak 'cipto', incip-incip roto, jadi semua harus sesuai dengan program prioritas pemerintah kota," katanya.