Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan percepatan penyelesaian proyek pembuatan saluran dan rumah pompa sebagai upaya mencegah terjadinya banjir saat puncak musim hujan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Surabaya Jumat, mengatakan proyek saluran dan rumah pompa tersebut progresnya sudah mencapai 90 persen salah satunya yang ada di Jalan Prapen, Surabaya.
"Meskipun sempat mengalami keterlambatan, proyek saluran dan rumah pompa tersebut menunjukkan kemajuan signifikan," kata Eri Cahyadi.
Ia mengemukakan, sebelumnya sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik proyek rumah pompa di Jalan Prapen. Di lokasi ini, dirinya sempat menegur kontraktor yang tidak kunjung menuntaskan pengerjaan proyek tersebut.
"Kontraktor yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, tidak akan diberikan perpanjangan. Sebagai gantinya, mereka diwajibkan membayar denda," katanya.
Ia mengatakan, seharusnya target penyelesaian awal proyek tersebut telah diperhitungkan dan tuntas maksimal pada tanggal 15 Desember 2025 dengan batas akhir maksimal pengerjaan tidak boleh melewati tanggal 25 Desember 2025 tanpa ada perpanjangan.
"Namun, ternyata proyek-proyek tersebut tidak tuntas sesuai target maksimal," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, denda mulai berlaku bagi kontraktor yang melewati batas waktu yang telah ditentukan. Pemberlakuan denda ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian sisa pekerjaan sehingga program perbaikan saluran dan rumah pompa dapat segera beroperasi.
Saat ini, kata dia, sejumlah titik lokasi proyek rumah pompa yang dilaporkan mengalami keterlambatan di antaranya rumah pompa Prapen, rumah pompa Gayungan, dan rumah pompa Jalan Ahmad Yani.
"Denda sudah berjalan sejak tanggal 12 Desember 2025. Maka, dia (kontraktor) sudah berlaku denda sampai dia selesai 100 persen," ujarnya.
