Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengganti perayaan pergantian tahun baru dengan doa bersama dalam rangka suasana prihatin atas bencana alam yang terjadi di Sumatra.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu, mengatakan pada perayaan malam tahun baru mendatang, pemkot tidak menggelar kegiatan yang meriah, namun mengganti malam pergantian tahun dengan doa bersama bersama jajaran.
"Karena masih ada saudara kita yang mengalami musibah di Aceh dan Sumatra. Kita tetap berdoa bersama, kita perbanyak doa agar Surabaya terbebas dan terhindar dari bencana, juga menguatkan saudara-saudara kita yang ada di Sumatra," katanya.
Ia menyatakan turut prihatin dengan bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang mengakibatkan sejumlah infrastruktur masih lumpuh dan banyak jalan yang terputus.
"Sampai hari ini perbaikan infrastruktur juga belum berjalan bagus karena putus jalur-jalurnya, sehingga di situlah kita bisa merasakan yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Sumatra," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) itu, mengingatkan warga Kota Surabaya untuk turut serta mendoakan masyarakat yang sedang mengalami musibah di Sumatra.
"Mari kita tidak melakukan kegiatan di tahun baru yang berlebihan, tapi secara sederhana. Ayo, kalau bisa di tahun baru dikumpulkan donasinya, kita kirimkan ke Sumatra," ucapnya.
Dirinya menjelaskan bahwa imbauan ini bukan larangan untuk masyarakat merayakan tahun baru. Akan tetapi, sebagai pengingat untuk meningkatkan kepedulian dengan sesama warga negara Indonesia.
"Keluarga dan tempat usaha seperti hotel-hotel tetap boleh merayakan, nanti aturan-aturannya akan kita sampaikan ke dalam surat edaran," katanya.
