Disnakertransos Bojonegoro Inventarisasi Tenaga Kerja Ahli
Kamis, 2 Februari 2012 15:06 WIB
Bojonegoro - Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, melakukan inventarisasi tenaga kerja ahli yang bisa direkrut untuk pengerjaan proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I atau early production capacity (EPC).
"Inventaris yang kami lakukan ini, untuk memperbaharui data tenaga kerja ahli lokal Bojonegoro, terutama yang bisa dipekerjakan. Sebab, kontraktor minyak Blok Cepu, PT Tripatra Jakarta, sudah melaporkan akan merekrut tenaga kerja ahli, " kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos, Joko Santoso, Kamis.
Ia menjelaskan, PT Tripatra Jakarta melaporkan akan melakukan rekrutmen tenaga kerja ahli pada 1 Januari lalu. Di dalam laporan itu tidak dirinci jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, hanya disebutkan tenaga kerja yang dibutuhkan ada 17 posisi.
"Di antaranya ada tenaga pemasangan pipa, tukang las, juga yang lainnya, termasuk bidang transportasi dan makanan, " katanya menjelaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya akan mengumumkan proses rekrutmen tenaga kerja ahli, sebagai tindaklanjut laporan dari PT Tripatra itu. Pengumuman kebutuhan tenaga kerja ahli itu, akan dilakukan melalui jaringan internet, juga akan dipasang di berbagai lokasi strategis seperti kantor Disnakertransos, Kantor Pos juga tempat lainnya.
"Kami juga langsung menghubungi tenaga kerja ahli lokal di Bojonegoro yang sudah terdata sebelumnya, " katanya.
Dari hasil pendataan terbaru, jumlah tenaga kerja ahli di berbagai bidang di Bojonegoro yang siap terlibat di dalam proyek minyak Blok Cepu, tercatat ada 302 tenaga kerja yang lokasinya tersebar di 21 kecamatan. Jumlah tenaga kerja ahli tersebut terbanyak di Kecamatan Kalitidu, yang masuk kawasan ring I migas Blok Cepu sebanyak 138 tenaga kerja.
Sementara itu, di Kecamatan Ngasem yang juga ring I migas Blok Cepu 15 tenaga kerja, Malo 50 tenaga kerja, Kota 34 tenaga kerja, Trucuk 14 tenaga kerja, dan tenaga kerja lainnya juga ada di Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Baureno, Kapas, Bubulan dan kecamatan lainnya.
"Inventaris tenaga kerja ahli tersebut masih terus berjalan, sebab kebutuhan tenaga kerja pada proyek Blok Cepu cukup banyak, " katanya menjelaskan.
Menjawab pertanyaan, Joko menegaskan, tenaga kerja ahli di berbagai bidang yang sudah terdata tersebut, bisa langsung dipekerjakan, tanpa harus melalui pelatihan. Alasannya, tenaga kerja ahli yang berhasil diinventaris itu, hampir sebagian besar sudah berpengalaman bekerja sebagai tenaga ahli, di perusahaan perminyakan di berbagai daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya akan terus melakukan proses pemantauan rekrutmen tenaga kerja ahli di proyek migas Blok Cepu, untuk mengamankan tenaga kerja lokal Bojonegoro.
"Sesuai peraturan daerah (perda) yang mengatur masalah pekerjaan industri migas, dalam pelaksanaannya harus mengutamakan tenaga kerja lokal, " katanya, menjelaskan. (*)