Sumenep (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep masih menyelidiki penyebab kebakaran di toko swalayan dan grosir sembako "Puger" di Desa Kolor, Kecamatan Kota.
"Saat ini, lokasi kebakaran sudah dipasangi garis polisi ('police line') dan kasusnya dalam tahap penyelidikan oleh tim Inafis Polres Sumenep," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di Sumenep, Rabu.
Pada Selasa (23/7) sekitar pukul 16.30 WIB, salah satu swalayan dan grosir sembako "Puger" di Desa Kolor, Kecamatan Kota, dilanda kebakaran.
Warga awalnya melihat kepulan asap dan api di bagian belakang swalayan tersebut dan selanjutnya melaporkan kepada para pihak terkait.
Kobaran api dari area dalam swalayan yang sebagian isi atau barangnya mudah terbakar itu menyebabkan kepulan asap tebal/pekat.
Baca juga: Polisi sebut kerugian kebakaran toko sembako di Sumenep sekitar setengah miliar
Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan kobaran api secara keseluruhan pada malam hari sekitar pukul 21.45 WIB.
"Titik awal api memang diduga dari area belakang toko swalayan dan diduga pula pemicu-nya adalah korsleting atau hubungan arus pendek listrik," tutur Widiarti.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang melanda toko swalayan milik HM Nurbasri, warga Kecamatan Kota, Sumenep.
Polisi juga memperkirakan kerugian material akibat kebakaran tersebut mencapai setengah miliar atau Rp500 juta.
Polisi masih selidiki penyebab kebakaran toko sembako di Sumenep
Rabu, 24 Juli 2024 11:14 WIB
Saat ini, lokasi kebakaran sudah dipasangi garis polisi ('police line') dan kasusnya dalam tahap penyelidikan oleh tim Inafis Polres Sumenep