Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, membentuk tim khusus untuk menekan kasus stunting yang terjadi di wilayah itu.
"Tim khusus yang kami bentuk dan bertugas untuk menekan kasus stunting adalah TPPS atau Tim Percepatan Penurunan Stunting," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep Ida Winarti di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menjelaskan, tim bertugas melakukan pemantauan, pendampingan, dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang cukup bagi masyarakat.
Tim juga rutin melakukan evaluasi atas kinerja di lapangan, berikut hambatan dan kendala yang ditemui di lapangan.
"TPPS ini bukan hanya dari unsur dinas kesehatan saja, tetapi juga gabungan dari institusi lain, karena kami menganggap bahwa penurunan kasus stunting ini membutuhkan keterlibatan semua pihak," katanya.
Menurut dia, institusi yang masuk dalam TPPS juga berasal dari Kantor Urusan Agama (KUA), Penyuluh Program Keluarga Berencana (KB), Ketua TP-PKK Desa/Kelurahan, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Pendamping Desa, Bidan Koordinator, dan Kader Pembangunan Manusia dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Ida menjelaskan TPPS bergerak memantau pelaksanaan program di masing-masing kecamatan, baik di daratan maupun di kepulauan.
"Hingga 21 Maret 2025 ini, program evaluasi telah dilakukan di tujuh kecamatan, yakni di Kecamatan Batuan, Lenteng, Kota Sumenep, Ganding, Talango, Batuputih, dan Batang-Batang," katanya.
Ia berharap melalui pembentukan tim khusus ini, angka kasus stunting di Kabupaten Sumenep bisa ditekan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Pemkab Sumenep melaporkan sebanyak 15 desa menjadi lokus stunting di kabupaten paling timur di Pulau Madura itu.
Sebanyak 15 desa itu, yakni Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan, Desa Serah Barat, Kecamatan Bluto, Desa Aeng Tongtong dan Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Desa Galis Kecamatan Giligenting, Desa Banarsep Barat, Kecamatan Lenteng, dan Desa Medelan, Kecamatan Lenteng.
Selanjutnya, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Desa Lapak Laok, Kecamatan Dungkek, Desa Tambak Sari, Kecamatan Rubaru, Desa Bates, Kecamatan Dasuk, Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batuputih, dan Desa Kombang, Kecamatan Talango.
"Saat ini perhatian kami dari Dinas Kesehatan dan tim khusus pada 15 desa yang menjadi lokus stunting ini," katanya.