Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengunjungi seorang ibu yang menderita kista dan memiliki anak yang mengalami celebral palsy di Desa Kertowono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
"Ibu tersebut sudah lama sebenarnya disarankan ke rumah sakit, namun beliau belum mau karena alasan takut dan biaya. Sekarang setelah diajak bicara sudah mau untuk berobat," kata Pj Bupati yang akrab disapa Yuyun itu.
Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi warganya yang membutuhkan seperti yang dialami seorang perempuan berusia 39 tahun bernama Tuna.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Sosial PPPA dan Dinas Kesehatan P2KB telah memberikan bantuan kepada Tuna yang dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan di rumah sakit pada hari Senin mendatang.
Baca juga: Pj Bupati: Perangkat daerah Lumajang harus tingkatkan kesadaran antikorupsi
"Setelah Dinkes dan Dinsos berkoordinasi dengan camat dan kepala desa (kades) bahwa keluarga itu sudah terlindungi BPJS dan PKH. Kami minta agar ibunya berobat ke rumah sakit pada Senin (27/5), paling tidak untuk memeriksa kistanya apakah perlu dioperasi," tuturnya.
Penderitaan Tuna tidak hanya terbatas pada penyakit yang dideritanya, namun ia juga harus merawat putri tercinta yang didiagnosa menderita cerebral palsy, sebuah kondisi yang menyebabkan gangguan motorik pada tubuh.
"Putrinya yang kini berusia enam tahun membutuhkan bantuan untuk semua aktivitas sehari-hari. Bantuan dan pengobatan akan segera disalurkan," katanya.
Ia menjelaskan anak Tuna akan dibantu dengan kursi roda untuk memudahkan ibunya merawatnya dan yang terpenting ibunya harus sehat dulu karena harus menjaga anaknya.
Kunjungan tersebut tidak hanya menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesehatan warganya, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Lumajang dalam memastikan kesejahteraan dan akses layanan kesehatan yang memadai bagi semua lapisan masyarakat.
"Dukungan dan bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban Tuna dan keluarganya, serta memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.