Polisi ungkap motif pelaku penganiaya penjaga tambak di Surabaya

Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Sukolilo mengungkap motif dua orang pelaku berinisial MS (31) dan FZ (38) yang merupakan warga Keputih, Surabaya, Jawa Timur yang menganiaya seorang penjaga tambak di kawasan tersebut.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) Polsek Sukolilo AKP Gede Made Sutanaya mengatakan, dari hasil penyelidikan, aksi penganiayaan tersebut dipicu oleh ketidaksenangan pelaku terhadap korban yang menuduh rekan pelaku mencuri pisang di kawasan perumahan di wilayah tersebut.

“Korban menyebarkan informasi jika teman kedua pelaku berinisial B, dituduh mencuri pisang di kawasan perumahannya. Tidak terima tuduhan itu pelaku membacok korban," kata Gede dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.

Ia menjelaskan, peristiwa terjadi pada Sabtu (22/3) malam, saat korban tengah menjaga tambak di Keputih Tegal Timur Baru. Sekitar pukul 23.45 WIB, korban meninggalkan gubuk tambak untuk membeli rokok ke arah permukiman.

Saat kembali pada Minggu (23/3) dini hari, korban mendapati MS dan FZ sudah berada di lokasi. MS langsung memukul korban yang sempat memberikan perlawanan. Tidak lama kemudian, MS meminta parang dari FZ dan menyabetkannya ke arah kepala korban.

“Sabetan itu sempat ditangkis korban menggunakan tangan, sehingga menyebabkan luka robek pada tangan dan kaki,” ucapnya.

Korban kemudian mundur sejauh 30 meter ke arah barat dan melarikan diri ke selatan sementara MS terus mengejar hingga korban bersembunyi di semak-semak. Lalu setelah memastikan para pelaku telah pergi, ia berjalan menuju Kali Londo namun akhirnya ambruk karena kehilangan banyak darah.

Gede menambahkan, warga sekitar yang menemukan korban sudah dalam kondisi bersimbah darah dan segera mengevakuasinya ke Rumah Sakit Haji Sukolilo.

“Kedua tersangka ditangkap saat bersembunyi di wilayah Mojokerto pada Jumat (28/3),” kata Gede.

Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 170 Ayat (2) atau Pasal 351 Ayat (2) juncto Pasal 56 KUHP tentang pengeroyokan dan penganiayaan.