Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun berhasil memborong enam penghargaan di bidang kesehatan atas dedikasi kepala daerah dan warga, baik di tingkat nasional maupun Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani dalam keterangannya di Madiun, Sabtu mengatakan satu dari enam penghargaan tersebut, merupakan penghargaan bagi Wali Kota Madiun Maidi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas pencapaian dan komitmennya terhadap penurunan angka prevalensi "stunting" di Kota Madiun tahun 2022.
"Alhamdulillah, kota kita mendapatkan lima penghargaan di hari Jumat. Salah satunya penghargaan itu untuk Bapak Wali Kota secara pribadi atas peran dan komitmen Beliau terhadap penurunan stunting di Kota Madiun. Dan kita Insya Allah mendapatkan satu penghargaan lagi, Sabtu ini," ujar dr Denik Wuryani.
Adapun, lima dari enam penghargaan tersebut diserahkan dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Provinsi Jawa Timur yang berlangsung di GOR Untung Suropati Kota Pasuruan pada Jumat (28/7).
Lima penghargaan itu yakni, juara 1 PKK Sehat Lestari Berencana kategori PHBS LBS tingkat Provinsi Jatim untuk Kelurahan Manisrejo; juara 1 Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas untuk Kampung KB Sejahtera Kelurahan Klegen; juara 1 Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tingkat Provinsi untuk Desi Dwi Prastiwi warga Kelurahan Kejuron; dan juara 2 KB Lestari tingkat Provinsi masing-masing untuk pasangan suami-istri Ninik Sismiati/Jariyanto. Keduanya telah menjalankan program KB selama 20 tahun.
Kota Madiun juga berpeluang besar mendapatkan satu penghargaan lagi. Yakni, untuk Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat Provinsi Jatim yang diserahkan Sabtu ini. Dimana, Kelurahan Banjarejo sebagai wakil Kota Madiun sudah masuk tiga besar penilaian BKB tersebut.
"Untuk penentuan urutan juara 1, 2, 3, sekaligus penyerahan piagamnya dilakukan pada Sabtu ini," katanya.
Denik menambahkan penanganan stunting di Kota Madiun memang cukup baik. Angka stunting di Kota Madiun tercatat di angka 12,4 persen di tahun 2021 dan tinggal 9,7 persen di tahun 2022.
Angka itu jauh di bawah prevalensi nasional sebesar 14 persen. Artinya, angka stunting di Kota Madiun sudah jauh di bawah target nasional.
"Bapak Wali Kota memang menaruh perhatian tersendiri akan penekanan stunting di Kota Madiun. Bahkan, sampai ibu hamil pun diperhatikan kesehatan dan asupan gizinya agar anak yang dilahirkan tidak stunting," katanya.
Upaya penekanan stunting di Kota Madiun memang menyeluruh. Petugas juga rutin melakukan pendampingan kepada ibu hamil maupun anak yang baru lahir secara langsung dari rumah ke rumah. Petugas mendatangi sasaran ke rumah-rumah secara berkala.
"Harapannya, kasus cepat ditemukan jika terjadi stunting dan segera ditangani," katanya.
Selain itu, juga pemberian beragam bantuan pada sasaran. Mulai dari makanan jadi hingga yang masih berupa bahan makanan, salah satunya melalui program Warung Setop Stunting di tiap kelurahan.
Pemkot Madiun borong enam penghargaan di bidang kesehatan
Sabtu, 29 Juli 2023 17:31 WIB