Madiun (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) meluncurkan program pemberdayaan mustahik melalui Zakat Mart (Z-mart) di Kabupaten Madiun untuk peningkatan ekonomi warga setempat.
Pimpinan Baznas RI Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur Nur Chamdani mengatakan kerja sama Baznas dan PT PII dalam program Z-mart tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian mustahik dengan memberikan bantuan usaha melalui program warung ritel.
"Selain itu, PT PII dan Bsznas juga memberikan bantuan modal usaha dan melakukan pendampingan, pengawasan, serta memberikan pelatihan untuk pengembangan usaha," ujar Nur Chamdani dalam peluncuran warung Z-mart di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Rabu.
Menurut dia, ada sebanyak 32 mustahik di Kabupaten Madiun yang menjadi penerima manfaat bantuan Z-mart. Program tersebut telah terealisasi pada April 2023 dengan total penyaluran dana senilai Rp160 juta.
"Masing-masing penerima, menerima bantuan Rp15 juta yang diwujudkan dalam bentuk bantuan modal barang usaha, perbaikan warung, serta pendampingan," kata dia.
Nur Chamdani menjelaskan, salah satu bantuan pendampingan yang dilakukan adalah dengan mengedukasi kepada mustahik, memberikan pelatihan terkait pentingnya melakukan tata kelola produk dan pengembangan produk mustahik.
Sebelumnya, Baznas juga telah melakukan asesmen kepada para penerima manfaat untuk memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
"Kami harap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para penerima manfaat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada PT PII atas kerja sama yang terjalin baik ini serta kami memastikan penyalurannya tepat sasaran dengan menerapkan prinsip 3A, yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI," kata Nur Chamdani.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo dalam keterangannya mengatakan bahwa program Z-mart merupakan salah satu program CSR PT PII berupa pemberdayaan ekonomi mustahik yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan di wilayah perkotaan.
"Program itu difokuskan pada pemberdayaan warung sembako atau kelontong dengan memberikan dukungan terkait modal usaha," katanya.
Selain modal usaha, pendampingan juga diberikan kepada mustahik sehingga dapat tumbuh dan berkembang di tengah pasar ritel modern serta diharapkan mampu mengatasi kemiskinan khususnya di wilayah perkotaan.
"Sebagai salah satu 'Special Mission Vehicles' (SMV) Kementerian Keuangan RI, PT PII senantiasa berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata Sutopo.
Kegiatan CSR tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat besar kepada masyarakat yang membutuhkan melalui pembangunan 32 gerai Z-Mart sebagai bentuk dukungan ekonomi berkelanjutan sekaligus peningkatan kapasitas UMKM di wilayah Kabupaten Madiun.
"Kami berharap program ini mampu menciptakan nilai bersama bagi PT PII, Pemerintah Kabupaten Madiun, dan masyarakat di Kabupaten Madiun. Semoga program ini dapat berkelanjutan, sehingga dapat memberi kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan pendapatan masyarakat serta meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Madiun," tuturnya.
Peluncuran bantuan program pemberdayaan mustahik melalui Z-mart secara simbolis diserahkan oleh Pimpinan Baznas RI Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur Nur Chamdani bersama dengan perwakilan PT PII Senior Vice President Project Monitoring Nandang Prihantoro kepada perwakilan penerima manfaat. Serta disaksikan perwakilan Bupati Madiun, Pimpinan Baznas Kabupaten Madiun M. Ahsin Sakhok Yahya, serta perwakilan dari PT PII.