Surabaya (ANTARA) - Sebanyak enam orang difabel netra peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjalani Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Surabaya, Rabu.
"Disabilitas se-Jatim (lokasinya) hanya di Unesa. Untuk mempermudah layanan, kami kumpulkan satu sesi. Kami menggunakan alat khusus," ujar Kepala Sub Direktorat Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa, Sukarmin di sela pelaksanaan UTBK.
Kepala UPT Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum mengatakan, jika pihaknya memang ditunjuk sebagai pelaksanaan UTBK bagi difabel netra karena sesuai kriteria.
Awalnya, kata dia, ada sekitar 30 lebih yang daftar UTBK difabel Unesa. "Tapi setelah verifikasi, mereka banyak yang salah pilih. Akhirnya ketemu sembilan peserta saja," katanya.
Sembilan peserta ini pun dihubungi untuk diberi tahu terkait UTBK di Unesa, ternyata tiga orang difabel tidak ada kejelasan.
Pihak panitia UTBK sudah berusaha menghubungi namun tak kunjung ada respons hingga hari pelaksanaan tes.
"Yang ikut tadinya sembilan, tapi tiga peserta tidak ada kabar. Terakhir hanya enam orang yang saat ini ikut," kata dia.
Difabel netra yang ikut UTBK di Unesa, sambung Vinda, domisilinya pun tidak jauh dari kampus. Ada yang dari Gresik, ada juga yang dari Sidoarjo.
Dari enam orang yang tes, dua di antaranya ternyata saudara kembar.
"Ada yang kembar, semuanya tuna netra. Mereka berasal dari SMA Muhammadiyah Gresik," ucap dia.
Terkait penerimaan mahasiswa difabel, Unesa sendiri tidak memberi batasan kuota dan memberikan pintu selebar-lebarnya.
Tahun lalu Unesa menerima sebanyak 18 difabel yang semuanya melalui tes yang disesuaikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).