Surabaya (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengupayakan, penggantian pompa sumur bor yang rusak di Dusun Polay, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.
"Kami sudah mengirimkan staf ke sana bersama Asosiasi Pengebor Air Tanah Indonesia (APATINDO)," katanya Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Sebelum mengganti, kata dia, pihaknya akan mengecek kondisi pompa sumur bor yang jika masih bisa digunakan maka segera diperbaiki.
"Tapi jika tidak memungkinkan maka kami menggantinya dengan yang baru," katanya.
Berdasarkan laporan dari timnya usai meninjau lokasi, bahwa bantuan sumur bor berasal dari Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Tahun 2005.
Data teknisnya, sumur berdiameter 10 inchi yang kedalamannya mencapai 140 meter, lalu pipa hisap di posisi 120 meter.
Kerusakan sumurnya, kata dia, pompa selam sumersible rusak total karena usia dan sudah diangkat ke permukaan.
"Selama ini untuk menghidupkan pompa masih menggunakan diesel karena pada saat pemasangan tahun 2005 belum ada aliran listrik," katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga mengambil air di sungai yang mulai mengering debit airnya di Desa Jatisari, Arjasa, Situbondo.
Sebanyak 141 kepala keluarga di desa tersebut kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum, mandi akibat sumur bor rusak dua bulan terakhir dan terpaksa mengambil air di sungai. Selain itu warga juga mengumpulkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat sudah mengirim bantuan air bersih menggunakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter untuk membantu warga yang kesusahan mengakses air bersih.