Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari peralihan menuju EBT dan bertujuan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Terbaru, Gubernur Jawa Timur Gedung Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi yang baru saja diresmikan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam membangun perekonomian daerah setempat agar lebih maju lagi.
Tak hanya itu, bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 20.000 Watt Peak (wp) juga diberikan oleh Pemprov Jatim di Padepokan H.M. Arum Sabil, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember dan 5.000 wp untuk Pondok Pesantren Tahfidz Modern Sulaimaniyah, Kabupaten Lumajang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa implementasi pembangkit listrik tenaga surya yang tengah gencar dilakukan Pemprov Jatim termasuk bantuan yang saat ini diberikan adalah bagian dari upaya lompatan dari green energy menuju blue energy.
"Jadi pada dasarnya pusat pelatihan di sini itu melakukan lompatan dari green dilompati langsung masuk ke blue economy, semoga semuanya bisa berjalan lancar dan sukses," kata Khofifah.
Ia mengatakan, proses mewujudkan net zero emission sesungguhnya belum masuk pada blue energy dan blue economy.
Ia menegaskan ketika telah masuk pada blue energy dan blue economy, maka akan ada upaya zero waste dimana semua diharapkan bisa mengupayakan benar-benar tanpa menghasilkan sampah.
Ia menegaskan ketika telah masuk pada blue energy dan blue economy, maka akan ada upaya zero waste dimana semua diharapkan bisa mengupayakan benar-benar tanpa menghasilkan sampah.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur telah memberikan bantuan pembangunan PLTS Atap pada sejumlah Gedung Instansi Pemerintah dan Pondok Pesantren di wilayah setempat.
Upaya ini akan terus dilakukan oleh Pemprov Jatim, dan ini juga merupakan bukti komitmen bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka mendorong percepatan realisasi peningkatan pengembangan pemanfaatan EBT dan transisi energi untuk mewujudkan NZE 2026.
Sampai saat ini di Jatim telah berhasil membangun PLTS (SHS dan Atap) dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Sedangkan pemanfaatan EBT di Jawa Timur sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT pada tahun 2022 sebesar 9,36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50 persen.
Ia juga menyoroti dukungan dan upaya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Kepala Dinas ESDM Pemprov Jatim Nurkholis.
Saat ini, semua pihak bergerak menuju ekonomi hijau dan ia berharap Sampoerna dapat menjadi teladan bagi perusahaan lain dalam beralih ke energi baru terbarukan.
Raih Penghargaan
Raih Penghargaan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur akhir pekan lalu berhasil meraih penghargaan dari Perum LKBN ANTARA dalam kategori Pelaksana Program "Jatim Sejahtera" Nawa Bhakti Satya Bidang Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur di Surabaya Nurkholis di Surabaya mengatakan dirinya sangat senang atas apresiasi yang sudah diberikan oleh LKBN ANTARA atas capaian kinerja yang telah dilakukan selama ini.
"Penghargaan yang diberikan kepada kami merupakan bukti atas apa yang sudah kami kerjakan selama ini untuk pembangunan di Jawa Timur," ujarnya di sela penghargaan "Anugerah ANTARA Jatim 2023" di Surabaya.
Ia mengatakan, program elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 rumah tangga miskin (2019 hingga 2023).
"Peningkatan Rasio Elektrifikasi Jawa Timur per Juli 2023 sebesar 99,62 persen, lebih tinggi dari rasio elektrifikasi nasional sebesar 97,68 persen," ucapnya.
Ia mengatakan, pemanfaatan energi ramah lingkungan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur sebesar 1.868 MW dan dengan capaian Bauran EBT sebesar 9,36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50 persen di tahun 2022.
Ia mengatakan, saat ini juga dilakukan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sekolah-sekolah hingga pondok pesantren.
"Saat ini di Jatim sudah terpasang total sebesar 68,21 MW pada tahun 2023. Dengan rincian PLTS Atap (Rooftop) 62,42 MW yang telah terpasang di gedung-gedung pemerintah, swasta, sekolah dan pondok pesantren di Jawa Timur," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, di tahun 2023 ini juga telah terpasang PLTS yang tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 5,79 MW.
"Semoga apa yang sudah kami lakukan ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jatim," tutur dia.