Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jawa Timur Aris Mukiyono menyebutkan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listrik cukup tinggi karena adanya konversi kendaraan konvensional ke listrik yang memiliki persyaratan cukup mudah.
"Hal ini didorong oleh adanya subsidi konversi motor konvensional ke motor listrik dengan persyaratannya mudah dengan hanya menunjukkan KTP," kata Aris saat dihubungi di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Banyak masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi didorong oleh keuntungan jangka panjang seperti penghematan biaya bahan bakar dan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.
"Program ini juga menarik perhatian mereka yang ingin mendukung inisiatif ramah lingkungan dan keberlanjutan di wilayah tersebut," katanya.
Lanjutnya, hingga Juli 2024 program konversi kendaraan bermotor (sepeda motor) ke listrik telah dimanfaatkan oleh sekitar 18 unit sepeda motor melalui program subsidi yang disediakan oleh pemerintah dengan empat bengkel konversi kendaraan listrik.
"Bengkel-bengkel ini menyediakan layanan konversi sepeda motor listrik sesuai dengan standar yang ditetapkan dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung program konversi kendaraan listrik di Indonesia," ujarnya.
Saat ditanya berapa biaya yang dibutuhkan untuk konversi sepeda motor listrik, Aris mengatakan bervariasi yakni sekitar Rp15 juta hingga Rp17 juta per unit.
"Namun, pemerintah melalui Kementerian ESDM memberikan subsidi hingga Rp10 juta sehingga masyarakat hanya perlu membayar sisanya untuk setiap unit motor yang dikonversi. Program ini tidak termasuk biaya cek fisik, perubahan surat kendaraan, dan rekondisi kendaraan di luar pekerjaan konversi," tuturnya.
Sementara itu, jumlah kendaraan listrik di Jawa Timur data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) per Juli 2024 sebanyak 13.248 unit. Jumlah tersebut terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 11.073 unit dan roda empat sebanyak 2.176 unit.
Untuk menuju transisi energi jawa timur perlu menciptakan ekosistem penggunaan kendaraan listrik dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini SPKLU yang tersebar di beberapa wilayah jawa Timur sebanyak 107 unit yang disediakan oleh PT. PLN maupun swasta.
Harapannya dengan program konversi motor listrik ini dapat turutserta mensukseskan transisi energi Jawa Timur menuju Net Zero emission 2060.
Hal ini selaras dengan program Pemerintah Indonesia yang telah menargetkan penggunaan kendaran listrik sebesar 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua mengaspal pada tahun 2030.
Dari target tersebut, diharapkan terjadi penghematan energi sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.