Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya M Fikser memastikan wilayah perkampungan setempat sudah dilengkapi fasilitas closed circuit television (CCTV), sebagai langkah pengamanan dan pengawasan, khususnya saat mudik Lebaran.
"CCTV yang sudah ada itu diserahkan kepada pengurus kampung, jadi untuk pengamanan ada di masing-masing pengurus kampung," kata Fikser kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.
CCTV yang terpasang di setiap wilayah perkampungan berbasis offline. Fasilitas itu tak tersambung langsung ke server Diskominfo Surabaya.
Artinya, pengawasan akan langsung dilakukan oleh setiap pengurus RW di masing-masing wilayah perkampungan di Kota Surabaya.
"Jadi, tidak menggunakan internet untuk terkoneksi dengan Kominfo, itu sudah disepakati CCTV ditempatkan dimana, monitoring ada yang di balai RW ada yang di posko," ucapnya.
Fikser merinci, jumlah CCTV yang sudah disebar di wilayah perkampungan sebanyak 1.900 unit, setiap RW dipasang empat unit CCTV.
"Ada 430 RW yang mengusulkan waktu itu dan sudah terpenuhi semuanya itu pengadaan tahun 2022," ujarnya.
CCTV itu disebutnya juga mempermudah pengawasan keamanan yang dilakukan oleh petugas di posko "Jogo Kampung Mandiri", selama masyarakat melaksanakan momen mudik Lebaran.
Petugas pengawas, kata Fikser, diserahkan kepada masing-masing pengurus kampung. Mekanisme dilakukan secara bergantian.
"Petugas kampung yang mengawasi, sudah diserahkan ke RW CCTV-nya. Jadi disana sudah disepakati bagian siapa yang melakukan pengawasan, terus kontrol tidak mungkin duduk 24 jam melihat CCTV," katanya.
Fikser mengatakan adanya CCTV dan ditambah pengawasan ketat dari petugas "Jogo Kampung Mandiri" guna meredam munculnya aksi kejahatan, selama masa mudik Lebaran 2023.
Tak hanya itu, diharapkan para pengurus RW bisa bertanggung jawab pada pengamanan di wilayahnya masing-masing.
"Tetapi siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan itu, biasanya di posko, Balai RW supaya ada yang bisa memonitor," ucapnya.