Gubernur Jatim Diminta Tinjau Ulang Angkutan Semen
Kamis, 14 Juli 2011 14:55 WIB
Bojonegoro - Gubernur Jawa Timur Soekarwo, diminta meninjau ulang rekomendasi yang dikeluarkan kepada truk tronton pengangkut semen yang masuk wilayah Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro Suyoto, Kamis mengatakan, sudah meminta kepada Gubernur Soekarwo untuk mencabut rekomendasi yang dikeluarkan untuk truk pengangkut semen tronton yang masuk Bojonegoro.
Alasannya, pemberian rekomendasi tersebut, membayakan kondisi jalan di Bojonegoro, selain masyarakat pemakai jalan setempat dan masyarakat lainnya di wilayanya.
Sejak kapan truk tronton diperbolehkan lewat jalanan di Bojonegoro, Suyoto mengaku tidak tahu pasti. Yang jelas sebelum itu, pemkab pernah mengeluarkan larangan untuk truk tronton pengangkut semen, juga truk tronton lainya masuk kota Bojonegoro.
"Dampaknya, kita diboikot armada angkutan semen, jatah semen Bojonegoro tidak dikirim," katanya, mengungkapkan.
Menghadapi itu, lanjutnya, pemkab akhirnya mengalah dan terpaksa pemilik armada angkutan semen dihubungi, diminta untuk segera mengirimkan semen jatah untuk Bojonegoro.
"Kalau sekarang kami meminta Gubernur Jatim meninjau ulang rekomendasi angkutan semen itu, sebab selama ini yang memperoleh rekomendasi truk tronton lewat Bojonegoro hanya angkutan semen, lainnya tidak," ujarnya, menegaskan.
Secara terpisah, Plh Dinas Perhubungan Bojonegoro, Nono Purwanto menambahkan, truk tronton pengangkut semen bisa masuk Bojonegoro, sejak berproduksinya pabrik semen Gresik di Tuban. Sebelum itu, pengiriman semen ke Bojonegoro dengan memanfaatkan truk biasa.
Sedangkan jalan Padangan-Ngawi yang semula jalan provinsi, naik kelas menjadi jalan nasional, sebagai jalur alternatif sejak 2009, meskipun lebarnya hanya berkisar 7-8 meter.
"Jalan Padangan-Ngawi, selain banyak tikungan juga kondisinya naik turun cukup tajam," ujarnya.
Dalam kecelakaan di Jalan Raya Padangan-Ngawi di Desa Sumberrejo, Kecamatan Margomulyo, Selasa (12/7), truk penyebab kecelakaan mengangkut semen di atas 30 ton, melebihi batas ketentuan maksimal muatan 20 ton.
Akibat kecelakaan yang juga melibatkan kendaraan L 300 dan truk tangki semen, sebanyak 16 orang penonton ketoprak tewas dan 10 orang juga penonton ketoprak yang mengalami luka berat.