Surabaya (ANTARA) - Bupati Sumenep Achmad Fauzi memaparkan tentang seni memimpin yang merupakan langkah dan taktik dalam mengelola organisasi atau kelompok kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang.
"Kebijakan seorang pemimpin adalah aktualisasi keindahan dari seni memimpin," ujar Bupati Fauzi melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, kepekaan seorang pemimpin merupakan kunci utama untuk menangani masalah dan memberikan kebijakan secara tepat.
“Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu tidak langsung disetujui oleh seluruh masyarakat. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor. Misal isu yang lagi hangat tentang kenaikan BBM," ujarnya.
"Mungkin pemerintah menaikkan BBM untuk menyelamatkan negara dari resesi ekonomi global, namun di sisi lain ada banyak masyarakat yang belum siap," tambah Fauzi.
Fauzi juga mengungkapkan seorang bupati (pemimpin) harus memiliki kekuasaan penuh atas setiap kebijakan yang dikeluarkan.
Kendati demikian, aspirasi publik merupakan hal utama yang harus diramu menjadi keputusan akhir.
"Bukan berarti kita seenaknya saja. Kekuasaan penuh itu segala hal baik dan kurang baik harus mampu kita kendalikan. Tentu dalam hal ini, budaya musyawarah bersama bawahan juga sangat penting. Intinya bersama-sama melayani," ucapnya.
Dia menegaskan, empat aspek penting yang harus disadari oleh seorang pemimpin, yang pertama yaitu hukum merupakan panglima setiap kebijakan, lalu juga pengendalian aspek sosial.
Aspek ketiga adalah membuat seni memimpin seindah mungkin, dan terakhir setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak lepas dari kegiatan politik.