Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur menetapkan kebijakan agar semua lurah dan kepala desa di wilayah itu meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga keamanan dengan menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
"Kami menargetkan seluruh desa sudah menjalankan siskamling paling lambat 31 Oktober 2025 malam, demi keamanan dan kondusivitas sosial di setiap wilayah Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di Sumenep, Rabu.
Ia menjelaskan keputusan menertibkan kembali siskamling itu, sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang digelar Pemkab Sumenep bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumenep.
Menurut bupati, siskamling bukanlah program baru dalam menjaga keamanan lingkungan yang melibatkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, karena menciptakan keamanan tidak hanya menjadi tugas aparat keamanan tetapi tanggung jawab bersama.
Pihaknya untuk menghidupkan kembali siskamling setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait teknis operasional di lapangan, supaya keberadaannya terbukti efektif mencegah tindak kejahatan, mengurangi potensi konflik sosial, serta mempererat ikatan sosial antar warga.
"Oleh karena itu, camat hingga kepala desa dan lurah untuk memastikan bahwa setiap dusun di wilayahnya memiliki pos ronda yang aktif dan terjadwal, guna mendorong partisipasi warga dalam sistem keamanan," katanya.
Ia juga menyarankan agar siskamling di Sumenep bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti grup media sosial, sebagai media komunikasi penting untuk memperkuat kerja sama masyarakat, dalam mempercepat informasi jika terjadi keadaan darurat.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan upaya mengaktifkan kembali siskamling itu juga sebagai tindak lanjut surat edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor: 300.1.4/e.1/BAK tanggal 3 September 2025 tentang peningkatan peran Satlinmas dalam Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan masyarakat (trantibumlinmas).
Salah satu poin penting dalam SE tersebut adalah pengaktifan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (siskamling) dan pos ronda di tingkat RT/RW.
Secara terpisah Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menyatakan pihaknya mendukung terhadap kebijakan mengaktifkan siskamling, dalam rangka mempersempit ruang gerak tindak kejahatan, terutama pada malam hari.
“Siskamling sangat penting dalam menjaga situasi kamtibmas, terutama pada malam hari, karena keberadaan warga yang berjaga di pos-pos ronda dapat mencegah niat tindakan kriminal,” katanya.
Pihaknya bersama pemerintah daerah dan Kodim 0827 Sumenep menyusun konsep bersama supaya siskamling efektif, termasuk kebutuhan teknis di lapangan, untuk dukungan pengamanan dari kepolisian.
“Yang jelas, kolaborasi semua pihak terutama masyarakat, agar siskamling ini efektif minimal dapat mencegah adanya kejahatan," katanya.
Sementara itu, Dandim 0827 Sumenep, Letkol Arm Bendi Wibisono menyatakan pihaknya siap mendukung pelaksanaan Siskamling melalui Babinsa yang tersebar di tiap desa, tetapi peran utama tetap berada di tangan masyarakat untuk menyukseskan siskamling di wilayahnya.
"Kami melalui Babinsa bersama Bhabinkamtibmas dan aparat desa, siap membantu menyukseskan siskamling ini dalam menjaga keamanan lingkungan," katanya.
