Sumenep (ANTARA) - Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan santri harus mampu berperan aktif menghadapi tantangan global dan menjadi bagian dari pembangunan peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadilan sosial.
"Santri tidak hanya dituntut untuk menjadi pribadi yang taat beragama, akan tetapi juga harus berperan dalam mewujudkan perubahan yang membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin," katanya di sela-sela acara Apel Hari Santri Nasional 2025 di halaman Kantor Bupati Sumenep, Rabu.
Selain itu, santri juga harus tampil sebagai pembeda untuk perubahan bidang pendidikan, ekonomi, teknologi, sosial, dan politik, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Pemerintah daerah, sambung dia, akan selalu mendukung pengembangan santri dengan melaksanakan berbagai program strategis, yang berorientasi pada penguatan pesantren, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, maupun kemandirian kelembagaan.
"Pesantren memiliki peran besar dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang kuat, tetapi mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” katanya.
Ia juga menjelaskan, saat ini Pemkab Sumenep terus berupaya mendukung pengembangan pendidikan dan pembangunan di dunia pesantren melalui sejumlah program.
Antara lain bantuan operasional dan pemberdayaan pesantren, beasiswa pendidikan bagi santri berprestasi, pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi pesantren, serta kolaborasi pesantren dengan dunia usaha dan industri.
Diharapkan melalui program tersebut pesantren semakin mandiri dan mampu menjadi pusat pengembangan ekonomi umat, serta inovasi agar santri memiliki pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
"Semua ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah, untuk menjadikan pesantren sebagai pilar penting pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Sumenep," kata Bupati Achmad Fauzi.
Bupati lebih lanjut menyatakan pesantren merupakan benteng moral bangsa dan bagian tak terpisahkan dari sejarah serta budaya masyarakat Kabupaten Sumenep, sehingga pemerintah terus hadir untuk memastikan pesantren berkembang sejalan dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
"Pemerintah Kabupaten Sumenep bertekad memperkuat sinergi dengan para pengasuh pesantren, agar tetap menjadi benteng moral serta motor penggerak pembangunan daerah berbasis nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal," katanya.
Apel Hari Nasional Santri 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Sumenep, Rabu itu, diikuti oleh perwakilan santri dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Sumenep.
Peserta apel semuanya menggunakan pakaian ala santri, yakni memakai sarung, atasan baju Muslim warna putih lengan panjang dan memakai peci warna hitam, sedangkan untuk pegawai perempuan memakai baju Muslimah warna putih dengan menggunakan kerudung atau jilbab.
