Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membagikan Kartu Harmoni Sejahtera untuk dimanfaatkan warga penerimanya dalam penyaluran bantuan sosial.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat, mengemukakan berbagai program bantuan sosial bagi warga tidak mampu ini memang akan disalurkan melalui kartu tersebut, seperti program bantuan pangan nontunai daerah (BPNTD), biaya hidup, bantuan pendidikan anak yatim COVID-19, dan anak berhadapan dengan hukum.
"Saya ingin menyederhanakan semuanya. Bantuan yang dulu didistribusikan langsung, kami digitalisasi dengan Kartu Harmoni Sejahtera. Ini untuk meminimalisir penyimpangan penyaluran bantuan," ungkapnya.
Ia menambahkan program ini menggandeng Bank Jatim. Dengan kartu ini masyarakat bisa mengambil uang bantuan di ATM Bank Jatim. Masyarakat juga bisa membelanjakannya di toko atau warung mana saja.
Namun, akan lebih baik apabila dibelanjakan di toko atau warung tetangga dan UMKM Kota Kediri, seperti semangat yang diusung dalam Hari Jadi Ke-1143 Kota Kediri yakni "Bangkit Bareng".
"Bisa membelanjakan apa saja namun harus sesuai kebutuhan. Lebih baik lagi jika dibelanjakan di toko tetangga. Supaya kita bisa bangkit bareng-bareng," ujar dia.
Ia mengatakan syarat untuk mendapat Kartu Harmoni Sejahtera adalah masuk ke dalam basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk itu apabila ada warga Kota Kediri yang tidak mampu bisa didaftarkan melalui kelurahan atau langsung ke Dinas Sosial. Nanti akan diverifikasi oleh petugas Dinas Sosial Kota Kediri.
"Kami akan pastikan keakuratan basis data terpadu kesejahteraan sosial. Pak Lurah dan Pak Camat tolong saya dibantu mendata warga yang tidak mampu dan belum terdaftar di DTKS. Sehingga kami bisa memberikan bantuan," kata dia.
Pimpinan Divisi IT Bank Jatim Pusat Eko Tri Prasetyo mengatakan Kartu Harmoni Sejahtera salah satu kerja sama Pemerintah Kota Kediri dan Bank Jatim.
"Kami juga siap membantu untuk perekonomian dan juga marketplace kami siap bantu," kata dia.
Pemberian Kartu Harmoni Sejahtera disambut baik masyarakat, salah satunya Eva Wulandari, warga Kelurahan Banjaran. Dirinya bersyukur sebab bantuan yang diberikan ini membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Bersyukur sekali bantuan ini bisa membantu. Bisa juga untuk tambahan modal online shop saya selain saya bekerja sebagai sales. Di rumah saya harus menanggung kebutuhan orang tua saya dan juga anak-anak. Jadi ini sangat membantu," ujarnya.
Yuni Widyastutik, warga penerima lainnya juga bersyukur dengan pemberian kartu tersebut. Dirinya adalah penerima bantuan pangan nontunai daerah.
"Alhamdulillah dengan bantuan ini. Saat ini saya hidup sendiri karena ditinggalkan oleh suami saya dan saya tidak memiliki anak. Bantuan ini nanti saya ambil untuk tambah-tambah makan," kata perempuan 63 tahun ini.