Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur menyelaraskan program pembelajaran peserta didik transisi dari PAUD ke SD, sehingga ke depannya peserta didik lebih nyaman saat sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Moh Anang Kurniawan di Kediri Rabu mengemukakan, pemerintah kota sangat komitmen dalam ranah pendidikan terutama jenjang sekolah dasar.
Adanya penyelarasan program pembelajaran peserta didik transisi dari PAUD ke SD ini dilakukan untuk membentuk kesamaan persepsi dan strategi dalam mengajar peserta didik.
“Jadi intinya anak-anak usia PAUD itu setelah mereka dari KB atau TK kemudian berlanjut ke SD diharapkan ada satu garis lurus yang berkesinambungan. Artinya anak-anak yang di TK atau KB nyaman sekali dengan pola pendidikan dan suasana belajar ketika masuk di SD kelas awal, yakni kelas 1 dan 2,” kata Anang Kurniawan.
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan Kota Kediri juga menyelenggarakan diklat pembelajaran untuk pengembangan karir pendidik SD kelas awal yang diikuti 30 guru SD kelas awal se-Kota Kediri. Kegiatan ini berlangsung hingga Jumat (13/6).
Para peserta kegiatan ini, kata dia, dapat merancang strategi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga peserta didik merasa nyaman di sekolah dan lebih semangat dalam menerima materi.
Anang berharap agar ke depan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dapat menjangkau sasaran seluruh guru SD kelas awal di Kota Kediri.
Kegiatan ini juga turut menghadirkan Ketua Asosiasi Pelatih PAUD Indonesia (APPAUDI) Wilayah Jawa Timur Wujiati. Ia memberikan apresiasi pelaksanaan acara tersebut.
Dinas Pendidikan Kota Kediri telah menjadi pioner dalam diklat pembelajaran untuk pengembangan karir pendidik SD kelas awal.
“Menurut informasi yang saya ketahui, diklat ini merupakan kali pertama di Indonesia. Daerah lain belum pernah mengadakan diklat untuk pembelajaran dan pengembangan karier pendidik SD kelas awal. Sehingga saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri,” kata Wujiati.
Ia juga menjelaskan, pada kegiatan tersebut peserta menempuh 48 jam pembelajaran tatap muka dan 210 jam pembelajaran tugas mandiri.
Saat sesi tatap muka, peserta mendapatkan sembilan materi, di antaranya pengenalan masa transisi dari PAUD ke SD, pertumbuhan dan perkembangan anak mulai usia 0 tahun hingga SD kelas awal, cara belajar anak usia dini melalui bermain, dan lainnya.
“Di akhir akan ada tugas mandiri setelah diklat sebanyak 210 jam pelajaran. Nah tugas mandiri ini tujuannya untuk mengetahui pemahaman peserta dalam implementasi pembelajaran di sekolah. Setelah menjalani serangkaian pembelajaran, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk jenjang karir,” katanya.
Dia berharap, dengan berlangsungnya diklat ini upaya pemerintah dalam mencanangkan program pendidikan bermutu bagi semua bisa terwujud.