Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan Kartu Harmoni yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, merupakan salah satu implementasi Smart City dengan digitalisasi penyaluran bantuan.
Wali Kota mengatakan Pemerintah Kota Kediri terus berupaya melakukan penyederhanaan pelayanan masyarakat. Salah satunya penyederhanaan dalam distribusi bantuan melalui Kartu Harmoni Sejahtera yang bekerjasama dengan Bank Jatim.
"Jadi sekarang kami berikan bantuan ini tidak langsung. Tapi pakai Kartu Harmoni Sejahtera. Masyarakat bisa memanfaatkan bantuan ini untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Harapannya ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat Kota Kediri," katanay di Kediri, Sabtu.
Abdullah Abu Bakar menambahkan dengan Kartu Harmoni Sejahtera ini juga meminimalisasi terjadinya penyimpangan dalam penyaluran bantuan.
Selain itu, akuntabilitas dan transparasi penyaluran bantuan juga bisa jelas terlihat dengan adanya Kartu Harmoni Sejahtera. Tak hanya itu, bantuan juga lebih tepat sasaran.
"Jadi ini menjawab keraguan masyarakat atas penyaluran bantuan sosial. Semua lebih transparan," kata dia.
Dalam Kartu Harmoni Sejahtera ini mendigitalisasi penyaluran bantuan di antaranya, bantuan pangan nontunai daerah (BPNTD), bantuan untuk anak yatim piatu terdampak COVID-19, dan anak berhadapan dengan hukum. Ke depan bantuan Asistensi Lanjut Usia (Aslut) dan bantuan orang dengan kecacatan berat juga akan ada di Kartu Harmoni Sejahtera ini.
Kartu ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui kartu ini diharapkan mampu mewujudkan smart society.
Prinsip pada smart society adalah membangun masyarakat yang smart (community), membangun sistem edukasi (learning) dan menjamin keamanan dan keselamatan (security). (*)