Surabaya (ANTARA) - Program digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Papungan, Blitar, milik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya lolos pendanaan Matching Fund 2002 sebesar Rp500 juta dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek.
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika Untag Surabaya, Supangat, M.Kom., di Surabaya, Kamis, mengatakan program tersebut adalah "Kemandirian Pangan Melalui Pengembangan Sektor UMKM dan Penggunaan Nutrisi Sebagai Bahan Pupuk serta Pakan Organik di Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan".
"Program digitalisasi tersebut bertujuan membantu meningkatkan ekonomi wilayah Desa Papungan, Blitar," katanya.
Menurutnya, kendala berkembangnya sektor UMKM di Desa Papungan karena minimnya IT. Produk hasil olahan andalan Desa Papungan, seperti kerupuk, hanya dijual secara tradisional.
"Dalam hal ini program Matching Fund Untag Surabaya akan membantu mengembangkan produk UMKM tersebut," katanya.
Dia mengatakan platform digital memiliki peran yang tinggi untuk membantu mengembangkan sektor UMKM.
"Adanya platform-platform digital akan membantu pelaku UMKM pada proses mengembangkan usahanya. Pelaku UMKM akan diajarkan bagaimana cara berdagang pada e-commerce sebagai bentuk kemandirian pangan melalui pengembangan sektor UMKM," ujarnya
Tidak hanya itu, Supangat juga berharap program-program Matching Fund Untag Surabaya bisa diimplementasikan pada kegiatan masyarakat di Desa Papungan terutama dalam kegiatan yang terkait dengan IT.
"Yang berkaitan dengan IT harus diutamakan karena dengan begitu sektor UMKM akan lebih banyak dikenal masyarakat," kata Anggota Usulan Program Matching Fund 2022.
Ketua Pelaksana Tim Usulan Matching Fund 2022, Hery Murnawan, M.T., mengatakan proses kegiatan Matching Fund nantinya melibatkan mahasiswa dalam pembuatan platform digital.
"Kita ingin produk itu bisa dikenal oleh masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Kita akan libatkan mahasiswa sesuai masing-masing bidang dari prodi yang ada," ujarnya.
Selain itu, perlu adanya pendampingan untuk mengelola e-commerce pada setiap UMKM di Papungan.
Ia menyebut lolosnya kegiatan ini membutuhkan banyak energi dari dosen dan mahasiswa untuk meluangkan tenaga, waktu, dan pikirannya.
"Demi kelancaran kegiatan ini, diharapkan civitas akademika mendukung penuh untuk mengimplementasikan cerminan IKU Untag Surabaya," katanya.