Situbondo (ANTARA) - Forum Peduli Situbondo atau FPS tetap berkomitmen memperjuangkan pencairan dana hibah untuk ratusan pesantren dan masjid serta mushala karena semua bantuan hibah pada APBD tahun 2025 itu juga telah memiliki naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) antara calon penerima dan Pemkab Stubondo, Jawa Timur.
"Jadi, hal itu (hibah untuk pesantren) sudah final dan dilengkapi dengan administrasi pencairan yang sudah punya kepastian hukum," kata Ketua Forum Peduli Situbondo Ahmad Zainuri Ghazali di Situbondo, Jatim, Senin.
Dia mengaku bahwa ustadz, pengasuh pesantren, tokoh masyarakat dan tokoh agama, advokat, aktivis dan tokoh perempuan yang tergabung dalam Forum Peduli Situbondo telah melakukan rapat menyikapi pernyataan Plt Kabag Kesra Pemkab Situbondo yang menanggapi berita tentang rencana penghapusan hibah untuk mushala dan masjid dan satu gereja, karena publik tahu bahwa sumber berita itu dari pernyataan resmi Bupati Situbondo saat sidang paripurna beberapa waktu lalu.
Berita tanggapan Plt Kabag Kesra itu, kata Zainuri, bukan hanya menyesatkan tapi membuat peta konflik kepada pihak yang selama ini mengonfirmasi pernyataan Bupati Situbondo.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo sebelumnya menyatakan menghapus semua bantuan dana hibah pada APBD 2025, kecuali hibah untuk mushala karena ada atensi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kenapa baru sekarang Plt Kabag Kesra itu menjawab, dan jawabannya juga tidak proporsional serta tidak ada transparansi tentang bantuan dana hibah secara keseluruhan," ucap dia.
Dia menambahkan, Forum Peduli Situbondo tidak akan terlena dan terjebak dengan pencairan yang bertahap, apalagi yang mau dicairkan baru sebagian kecil anggaran dana hibah yakni sekitar Rp2 miliar dari dana hibah kumulatif Rp13 miliar.
"Dalam waktu dekat ini kami akan melayangkan surat kepada pimpinan DPRD, untuk mengundang Bupati agar dapat duduk bersama dalam menyelesaikan persoalan ini," kata Zainuri.
Sementara Plt Kabag Kesra Pemerintah Kabupaten Situbondo Iwan Subhakti menyatakan bahwa dana hibah untuk pesantren dihapus atau terdampak efisiensi anggaran sedangkan hibah untuk masjid dan mushala akan direalisasikan pada semester dua tahun 2025.
Menurut dia, bantuan hibah untuk masjid dan mushala serta gereja saat ini sedang dalam proses dan diperkirakan direalisasikan pada Juli mendatang.
"Dari awal hibah untuk masjid dan mushala tidak terdampak efisiensi anggaran," ujar Iwan.
Mengenai efisiensi anggaran, kata Iwan, memang ada surat edaran dari Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selain efisiensi surat perintah perjalanan dinas (SPPD).
Dan peruntukan efisiensi anggaran tersebut untuk kegiatan infrastruktur yang menjadi prioritas Pemkab Situbondo.
"Itu tidak ada pengkhususan (petunjuk khusus) yang tidak boleh diefisiensi, karena sudah menjadi hak prerogatif Bupati," ucap Iwan.
FPS Situbondo tetap perjuangkan dana hibah ratusan pesantren
Senin, 2 Juni 2025 12:02 WIB

Forum Peduli Situbondo raoat koordinasi terkait hibah pesantren APBD 2025. ANTARA/Novi Husdinariyanto