Surabaya (ANTARA) - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya merayakan Hari Lahir Pancasila dengan menggelar lomba seni bertema budaya, yaitu lomba sketsa dan lukis bertema “Tembok Koblen”, serta memberikan beasiswa pendidikan kepada para pemenang di kampus setempat, Senin.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., menyampaikan apresiasinya kepada komunitas dan organisasi pemerhati budaya yang turut mendukung kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi para budayawan yang telah menginisiasi penyelenggaraan lomba ini. Pelestarian budaya menghadapi tantangan besar di tengah arus digitalisasi dan globalisasi,” ujarnya.
Dari 45 peserta lomba, terpilih 10 finalis terbaik. Juara pertama diraih Maura Azalia Kirani, diikuti Aqila Nafisa Rahayu sebagai juara kedua, dan Keyla Chalita sebagai juara ketiga.
Tiga pemenang harapan yakni Rizha Shabrina (Harapan I), Nafisa Hiraya Nahla (Harapan II), dan Joice Patricia (Harapan III).
Dua pemenang utama memperoleh beasiswa pendidikan penuh untuk jenjang Sarjana atau Sarjana Terapan (D4) di Untag Surabaya. Juara ketiga mendapatkan potongan 50 persen biaya formulir dan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), serta kebebasan memilih program studi.
Tujuh finalis lainnya menerima voucher potongan biaya pendidikan berupa diskon 50 persen untuk formulir dan 25 persen untuk DPP.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar secara rutin oleh kampus.
“Untag Surabaya terus berkomitmen memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa berprestasi, baik akademik maupun non-akademik, dari dalam maupun luar negeri,” katanya.
Ia menambahkan lomba seni ini juga menjadi kontribusi Untag Surabaya dalam menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya, khususnya terkait eks Penjara Koblen yang menjadi bagian dari cagar budaya kota Surabaya.