Basarah ajak kader perkuat benteng Pancasila hadapi era metaverse

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI Ahmad Basarah dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto bersama pengurus lainnya pada Rapimda II GM FKPPI Jatim di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022). (ANTARA/HO-GM FKPPI Jatim)

Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Ahmad Basarah mengajak kader memperkuat benteng Pancasila menghadapi era metaverse.

Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat, hal tersebut disampaikan Basarah saat memberikan sambutan pada Rapimda II GM FKPPI Jatim di Kota Batu, Jumat.

Dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi informasi, hal lain yang disampaikan Basarah adalah fenomena metaverse, yakni suatu teknologi yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual.

Di era metaverse, pengguna dapat melakukan kegiatan apa saja dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan berbagai acara, mengikuti konser, berbelanja daring, hingga membeli sebuah properti digital.

"Pertanyaannya, apakah kita sudah siap untuk mengantisipasi berbagai ekses yang akan ditimbulkan dari fenomena dunia metaverse tersebut?," ujar Basarah yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut

Potensi ancaman lain, kata Basarah, adalah liberalisme atau individualisme yang membawa paham kebebasan terutama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

"Agar ketahanan nasional kokoh dan kuat, maka kita harus memahami dan kembali kepada jatidiri ideologi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara," kata Wakil Ketua MPR RI tersebut.

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto juga menyoroti dinamika yang terjadi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat.

Ia meminta kepada kader GM FKPPI untuk menguasai teknologi dan meningkatkan literasi digital untuk memperkuat sekaligus memperkokoh ketahanan nasional.

"GM FKPPI merupakan kekuatan besar. Jangan ragu untuk berkreasi dan bertindak. Manfaatkan media sosial dengan baik dan bijak. Kerja keras, jangan maunya instan. Paling penting, harus ikuti Pancasila, ideologi yang sudah teruji," kata perwira tinggi TNI berpangkat bintang dua tersebut. (*)