Surabaya (ANTARA) - Pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) berinisial SU, asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang sempat melahirkan anak keduanya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh.
"SU dan bayinya menjadi bagian dari 37 orang yang diperbolehkan pulang hari ini melalui prosesi wisuda periode ke-452 di RSLI Surabaya," kata Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 RSLI Radian Jadid di Surabaya, Jumat.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RSLI Surabaya melahirkan bayi normal
SU merupakan pekerja migran Indonesia. Perempuan berusia 37 tahun itu semula berniat pulang kampung dari tempat kerjanya di Malaysia agar bisa dekat keluarga ketika melahirkan.
Namun, berdasarkan prosedur kepulangan pekerja migran di Jawa Timur, setibanya di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, harus melalui proses karantina di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Salah satunya mereka wajib menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR).
Hasil tes PCR, ternyata SU terkonfirmasi positif COVID-19 dan akhirnya dirujuk ke RSLI Surabaya untuk menjalani perawatan isolasi.
Baca juga: Pasien COVID-19 mandiri dominasi perawatan di RSLI Surabaya
Pada Rabu malam, 20 September 2021, SU akhirnya melahirkan bayinya secara normal di usia kandungan delapan bulan, dengan proses persalinan yang dibantu tim medis RSLI Surabaya.
Saat lahir, bayi yang diberi nama Asroful Anam itu beratnya 2,5 kilogram dengan panjang 48 sentimeter.
"Sebelum pulang hari ini, bayinya menjalani pemeriksaan akhir. Ternyata bertambah panjang 5 milimeter," ujar Jadid.
Kepulangan SU dan bayinya dijemput pihak keluarga menggunakan mobil, setelah sehari sebelumnya dikabari. Totalnya SU menjalani isolasi di RSLI Surabaya selama 10 hari.
Sita Pramesthi, relawan PPKPC RSLI Surabaya, turut mendampingi kepulangan SU dan bayinya.
"Proses pemulangan berjalan lancar. Kami akan terus memantau selama masa isolasi tambahan di rumahnya. Kami juga telah menghubungi pihak Dinkes Pamekasan untuk turut memonitoring kondisi ibu dan bayi sehingga dipastikan tetap sehat dan terurus dengan baik," ucap Sita.