Sampang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mempercepat realisasi program perbaikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi warga terdampak COVID-19 di wilayah itu untuk meringankan beban ekonomi dan memulihkan ekonomi warga miskin.
"Khusus keluarga penerima program bantuan perbaikan RTLH yang terpapar COVID-19, pembangunannya kita percepat dan kita dahulukan," kata Kepala Bidang Perumahan dan Pertanahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pemkab Sampang Abdul Rokib di Sampang, Senin.
Ia menjelaskan anggaran yang disediakan pemerintah untuk bantuan perbaikan RTLH 2021 di Sampang sebesar Rp2,6 miliar lebih untuk 132 rumah.
Anggaran itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Program bedah rumah tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Camplong ada satu desa, Kecamatan Tambelangan ada dua desa, Kecamatan Omben satu desa, dan Kecamatan Kota Sampang dua kelurahan.
Saat ini, sambung Rokib, pengerjaan proyek bantuan itu sudah berjalan di dua desa dan dua kelurahan. "Realisasinya sekitar 25 persen," katanya.
Abdul Rokib merinci jumlah RTLH di Kecamatan Tambelangan 25 unit bangunan rumah baru di Desa Banjar Billeh dan 25 unit di Desa Birem.
Di Kecamatan Camplong ada 25 unit di Desa Sejati, di Kecamatan Omben 25 unit, terletak di Desa Temoran, Kecamatan Kota Sampang di Kelurahan Gunung Sekar ada 16 unit, serta di Kelurahan Karang Dalam sebanyak 16 unit. "Total ada 132 unit bangunan rumah baru," katanya, menjelaskan.
Dia menerangkan besaran anggaran setiap pembangunan rumah senilai Rp20 juta dengan rincian Rp17,5 juta untuk pembelian bahan material dan Rp2,5 juta ongkos tukang.
Teknis pengerjaan RTLH melalui sistem penunjukan langsung (PL). Pekerjanya juga melibatkan warga sekitar dan anggaran pembangunan rumah diterima langsung melalui rekening penerima.
"Proses pengerjaannya dan pembelanjaan bahan wajib diawasi oleh tenaga fasilitator lapangan (TFL)," ujarnya.