Surabaya (ANTARA) - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menghadirkan solusi perlindungan jiwa dan perencanaan keuangan jangka panjang bagi masyarakat melalui produk terbaru Asuransi Mandiri Secure Wealth.
Direktur AXA Mandiri Henky Oktavianus mengemukakan kehadiran produk baru tersebut memberikan pilihan kepada nasabah agar mempunyai perencanaan keuangan yang baik, terutama menghadapi ketidakpastian situasi akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih.
"Ini salah satu komitmen kami untuk terus berinovasi dalam memberikan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," kata Henky dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan produk ini memberikan manfaat tunai yang bisa dinikmati selama masa asuransi sehingga nasabah dapat mempersiapkan dana yang cukup untuk rencana masa depan, mulai perencanaan berumah tangga, renovasi rumah, kebutuhan anak hingga perjalanan ibadah atau liburan.
Selain itu, produk endowment (dwiguna) ini tersedia dalam dua pilihan, yaitu Plan 5 dan Plan 10. "Untuk Plan 5, nasabah bisa mendapatkan manfaat maksimal berupa perlindungan selama 10 tahun dengan membayar premi selama 5 tahun. Untuk Plan 10, nasabah bisa mendapat perlindungan 15 tahun dengan membayar premi 10 tahun," jelas Henky.
Selain itu, ada juga perlindungan jiwa atas risiko meninggal dunia karena sebab apapun sebesar 100 persen dari uang pertanggungan dasar tanpa dikurangi dengan manfaat tunai yang telah dibayarkan.
Selanjutnya, manfaat tambahan meninggal dunia karena kecelakaan sebesar 50 persen dari uang pertanggungan dasar, manfaat tunai yang dibayarkan pada masa asuransi hingga lebih dari 20 persen UP dasar, dan manfaat hingga 160 persen UP dasar yang dibayarkan pada akhir masa asuransi.
"Kami percaya bahwa memiliki dana darurat yang bersifat jangka panjang untuk masa depan adalah suatu keharusan bagi masyarakat bagi perlindungan diri sendiri dan keluarga tercinta di masa mendatang," pungkas Henky.
Pada sebuah diskusi asuransi belum lama ini, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Malang (Unisma) Harun Al Rasyid mengemukakan bahwa bisnis asuransi ke depan masih memiliki banyak peluang dan prospek yang bisa dioptimalkan.
"Disadari atau tidak, pandemi ini justru membuat orang sadar untuk ikut asuransi dan mereka mulai menyimpan serta mengatur keuangan dengan lebih bijak. Kalau dulu dianggap tidak penting, tapi saat ini minat asuransi semakin bertambah," katanya.