Tulungagung (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, menyelidiki empat kasus pencurian yang lokasinya berdekatan dalam semalam di sekitar kampus IAIN Tulungagung dengan modus hampir sama mencongkel pintu.
"Ya, saat ini jajaran Polsek Kedungwaru masih melakukan penyelidikan," kata Kasubbag Humas Polres Tulungagung Iptu Trisakti di Tulungagung, Jumat.
Kerugian yang dialami korban memang tidak besar, di kisaran belasan juta. Namun, karena lokasi yang berdekatan, berada di lingkungan kampus, kasus tersebut menjadi atensi kepolisian setempat.
Begitu laporan pencurian diterima jajaran Polsek Kedungwaru, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Satu persatu rumah toko, warung dan rumah hunian warga yang semalam menjadi sasaran maling diperiksa.
Beberapa saksi yang terdiri dari pemilik, penjaga toko, dan warga di sekitarnya dimintai keterangan. Setelah itu petugas Inafis melakukan olah TKP dengan mengambil gambar tiang pintu yang rusak bekas dicongkel, etalase dan almari yang diobok-obok pencuri, hingga pengambilan sidik jari.
Namun, hingga sore hari, pelaku belum ada yang berhasil diidentifikasi. Saksi ada yang menyebut ada beberapa pemuda yang terlihat di sekitar lokasi toko/warung pada Kamis (17/3) malam hari, namun gambaran tidak terlalu jelas karena gelap.
"Ada jejak mobil di depan tempat usaha saya. Sepertinya pelaku ini lebih dari satu orang," kata Aris Ardiansyah.
Dari jejak ban mobil itu, lanjut Anis, pelaku diduga datang dari arah timur menuju barat. Usai menggasak peralatan warung milik Anis, pelaku menyasar warung soto milik Saifudin (42) yang ada di samping barat SPBU Plosokandang.
Di warung soto ini, satu unit kompor, tiga tabung elpiji, delapan bungkus rokok dan minuman kemasan digondol oleh kawanan maling ini. Satu radio kecil dan helm teropong juga raib. "Heran-nya, yang 'diembat' (dicuri) barang remeh semua," ucap Saifudin. Total nilai barang yang dicuri di warung Saifudin sekitar Rp1 juta lebih.
Namun di tempat usaha percetakan "Biru" milik Fatwa Atma Khoiri yang terletak di sebelah barat warung soto Saifudin, para pelaku berhasil menggasak dua unit komputer, tiga unit monitor, satu unit alat pembersih debu (vacum cleaner), seperangkat CCTV berikut peladen-nya serta uang tunai Rp10 juta.
"Barangnya banyak, tidak mungkin pakai sepeda motor. Pasti pakai mobil," ujar Fatwa.
Ia meyakini menduga pencuri masuk dengan mencongkel gembok pintu besi bagian luar. Lalu pencuri mencongkel pintu kaca dan masuk ke ruang kerjanya.
Saat kejadian tempat usaha Fatwa memang sudah dalam keadaan kosong."Biasanya ada karyawan yang tidur di dalam, tapi semalam sedang kosong. Terakhir kami tutup pukul 23.00 WIB," tutur Fatwa.
Polisi selidiki empat kasus pencurian di sekitar kampus IAIN Tulungagung
Jumat, 19 Maret 2021 19:24 WIB