Tulungagung (ANTARA) - Sebanyak 160 orang dosen dan pegawai di lingkup IAIN Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, mulai menjalani vaksinasi COVID-19 untuk penyuntikan dosis pertama sebagai tahapan persiapan menuju perkuliahan tatap muka di kampus tersebut.
Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., di Tulungagung, Rabu, menyatakan total dosen dan pegawai nondosen di kampusnya saat ini tercatat 627 orang. Dari jumlah itu, baru 160 orang yang sudah dan dijadwalkan menjalani vaksinasi COVID-19 pada 24-25 Maret 2021.
"Karena jumlahnya yang disediakan untuk vaksinasi tenaga pendidik di kampus masih terbatas, hanya 160 (vial vaksin), kami prioritaskan untuk pejabat utama, dosen senior dan petugas yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa di sekitar kampus, seperti tenaga satpam dan sebagainya," katanya.
Profesor Maftukhin adalah salah satu yang pertama menerima penyuntikan vaksin COVID-19. Sama seperti peserta vaksin lain, ia sempat menjalani tahapan pendataan, pemeriksaan kesehatan, penyuntikan dan observasi usai vaksinasi.
Tidak ada kejadian khusus selama vaksinasi yang dipusatkan di Gedung Arif Mustakim di sisi timur kompeks kampus IAIN Tulungagung.
Setiap harinya terdapat 80 dosen dan pegawai yang akan divaksin, sehingga dalam dua hari pelaksanaan tercapai jumlah peserta sesuai kuota yang diberikan Satgas Penanganan COVID-19 Tulungagung.
"Sisanya menunggu jadwal dari Puskesmas Sumbergempol, semoga semester ini sudah tuntas semuanya," kata dia.
Ia berharap, perkuliahan tatap muka atau perkuliahan langsung bisa digelar. Namun, penerapan model pembelajaran luring di dalam kelas kampus, belum bisa dipastikan jadwalnya karena menunggu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.
"Perkuliahan secara daring yang berlangsung selama ini sebenarnya tidak ada kendala. Namun, memang ada sebuah proses yang hilang jika perkuliahan dilakukan secara daring, yakni proses pembangunan karakter," ucapnya.
Ia mengatakan jika vaksinasi sudah menyasar semua civitas akademika IAIN Tulungagung dan bisa selesai tahun ini, perkuliahan campuran akan dilakukan.
"Jika memungkinkan, perkuliahan semester depan dilakukan sistem tatap muka dan daring," kata Maftukhin.