Tulungagung (ANTARA) - IAIN Tulungagung, Selasa, menggelar acara wisuda ke-27 sistem drive thru dengan protokol kesehatan, yakni selama prosesi peserta wisuda tetap berada di dalam kendaraan pengantar dan hanya turun saat simbolis pemindahan tali kucir toga oleh rektor di kampus IAIN Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.
Kendati digelar secara drive thru dan protokol kesehatan ketat, rangkaian acara wisuda yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan diikuti 1.582 mahasiswa jenjang strata-1 (S-1), strata-2 (S-2) dan strata-3 (S-3) itu berlangsung khidmat.
Antrean kendaraan mengular mulai dari jalan raya hingga titik lokasi wisuda yang dipusatkan di depan Fakultas Tarbiyah. Begitu memasuki gerbang kampus, pengantar dan calon wisudawan terlebih dulu diperiksa suhu tubuhnya.
Panitia yang ada di pintu masuk juga langsung mendata calon wisudawan yang datang dan masuk halaman kampus secara bergilir untuk memastikan kepesertaan dalam kegiatan wisuda sekaligus mendapat nomor urut antrean.
Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin M.Ag menjelaskan wisuda drive thru diselenggarakan dengan mengacu protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Selain dengan sistem drive thru, kami juga mewisuda 114 orang peserta secara daring untuk mahasiswa yang tidak bisa hadir karena berada di luar provinsi," katanya.
Rata-rata mereka yang wisuda online ini berada di luar pulau Jawa.
Dijelaskan, prosesi wisuda secara drive thru digelar setelah pihak kampus sempat menunda pelaksanaan wisuda ke-27, karena pandemi COVID-19 ada tanda-tanda segera berakhir.
Setiap semester seharusnya mereka menggelar wisuda, namun sejak Maret semua aktvitas di dalam kampus beralih ke daring.
"Sesuai jadwal akademik, kampus seharusnya melakukan wisuda antara bulan April - Juli," katanya.
Setelah melakukan koordinasi, mereka baru bisa menggelar wisuda 10 November.
Banyaknya jumlah wisudawan membuat panitia membagi pelaksanaannya dalam empat hari, yakni mulai Selasa (10/11) hingga Sabtu (14/11).
"Sengaja kami bagi dalam empat gelombang karena kalau dijadikan satu hari jumlahnya tidak muat untuk menampung kendaraan," katanya.
Pelaksanaan wisuda drive thru ini meninggalkan kesan bagi sejumlah wisudawan.
Shofi Khoirun Nisak, salah satu wisudawati jurusan Hukum Tata Negara, mengaku bersyukur masih bisa mengikuti prosesi wisuda, meski di tengah situasi pandemi COVID-19.
Menurutnya, prosesi wisuda ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
"Kelebihannya, ya Alhamdulillah bisa tetap wisuda, lulus kukiah. Tapi kurangnya, euforia kurang terasa. Tidak bisa berkumpul dengan teman-teman usai prosesi dan kami haris langsung pulang. Gregetnya kurang," cetusnya.