Bambang Hermanto tidak menyangka jika dirinya harus menjalani perawatan dan pemasangan ring di jantungnya. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 8 ring kini telah terpasang. Pria berusia 63 tahun ini membagikan kisah saat dirinya terbantu Program JKN-KIS untuk meminimalisir kelainan pada jantungnya.
"Tahun 2011 sempat dipasang ring jantung sebanyak 3 buah dan pada tahun 2016 dipasang lagi lima ring jantung. Sehingga kini ada delapan ring jantung yang terpasang," kata pria pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini.
"Tahun 2011 sempat dipasang ring jantung sebanyak 3 buah dan pada tahun 2016 dipasang lagi lima ring jantung. Sehingga kini ada delapan ring jantung yang terpasang," kata pria pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini.
Ia mengatakan, waktu di Surabaya dirinya mendapat perawatan di Graha Amerta dan melakukan operasi pemasangan ring di rumah sakit tersebut. Lantaran alasan medis, pihak rumah sakit harus mendatangkan dokter dari Malaysia. Hal ini disebabkan masalah yang ada di jantung membutuhkan penanganan yang tepat oleh ahlinya.
"Waktu itu pelaksanaan operasi selama 4 jam," katanya mengenang.
Hingga saat ini, dirinya rutin melakukan kontrol setiap bulan dengan memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diikutinya. Bambang, sapaan akrabnya, sangat bersyukur sebab penanganan jantungnya ditangani langsung oleh dokter ahli. Kesulitan penanganan diakibatkan oleh penyumbatan tiga ring jantung yang telah lengket terhadap nadi.
"Kalau sampai tidak hati-hati jangankan keluar luka, saya bisa fatal," terangnya.
Ia menambahkan usai pemasangan ring pertama pada 2011 hingga 2016, dirinya turut bersyukur lantaran tidak ada keluhan. Namun, hal ini justru membuat Bambang lengah yang akhirnya sempat terjadi masalah kembali pada jantungnya.
"Sempat lengah tidak minum obat selama hampir setahun, dan kemudian langsung diberikan tindakan pemasangan 5 ring oleh dokter," bebernya.
Ia menambahkan, akibat kelalaian tersebut dirinya sempat mengalami kembung hingga mual. Ia sempat berspekulasi bahwa dirinya sedang terserang masuk angin biasa hingga akhirnya diketahui kalau gejala tersebut merupakan serangan jantung.
"Hingga akhirnya saya positif serangan jantung dan mendapat perawatan selama tiga pekan di ruang ICU (Intensive Care Unit)," ujarnya.
Dan Alhamdulillah, kata dia, semuanya ditangani dengan baik tanpa ada sepeserpun biaya. Bambang sangat lega dan bersyukur lantaran masa pengobatan yang cukup panjang ini bisa ditanggung oleh program JKN-KIS sepenuhnya.
"Memang ada obat yang saya beli karena tidak tertanggung oleh BPJS Kesehatan. Tapi untuk hal lain sangat meringankan sekali, mulai dari operasi hingga fasilitas lainnya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan semua. Benar-benar beruntung ikut JKN-KIS," pungkasnya. (*)