Trenggalek (ANTARA) - Seorang dokter ahli mikrobiologi asal Trenggalek, Jawa Timur, berinisial dr R, yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena tertular dari pasien yang ditanganinya, Selasa, dipastikan telah sembuh dari infeksi virus corona.
Kesembuhan dokter itu diumumkan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam telekonferensi dengan awak media yang disiarkan langsung melalui fitur cerita di facebook dan instagram,
"Pasien 01 (laki-Laki) berusia 43 tahun yang sebelumnya terkonfirmasi positif, pada tanggal 21 April 2020, secara resmi (kami nyatakan) hasil swab test yang kedua kalinya di Balitbangkes Kemenkes Jakarta, dinyatakan PCR negatif," kata Bupati Nur Arifin dalam pernyataannya dari gedung SMART Center, Trenggalek.
Menindaklanjuti hal itu, Nur Arifin atau akrab disapa Mas Ipin ini kemudian memerintahkan Dinas Kesehatan agar menerbitkan surat keterangan sehat.
Arifin juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Trenggalek sudah tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif.
Kendati demikian, ia memastikan status zona merah tidak otomatis hilang, karena, bisa jadi masih ada OTG (orang tanpa gejala) yang tidak teridentifikasi bisa membawa risiko kasus positif lainnya.
Adapun perkembangan OTG di Kabupaten Trenggalek secara kumulatif mencapai 21 orang yang teridentifikasi, dari kluster pasien 01 sudah dinyatakan swab negatif, dari kluster haji dinyatakan swab negatif, dari kluster pasien terkonfirmasi positif Tulungagung, ada OTG kontak erat di Kecamatan Durenan (tiga orang), yang saat ini sedang menunggu hasil swab.
"Kami sudah perintahkan agar tiga pilar kecamatan serta gugus tugas desa setempat menetapkan zona 'physical distancing' di area sekitar OTG tersebut, hingga dinyatakan hasil swab negatif," katanya.
Adapun hal yang dilakukan di zona physical distancing tersebut adalah:
1. Mengalihkan jalur agar mengurangi mobilitas dan risiko penyebaran penyakit.
2. Melakukan disinfeksi berkala.
3. semua orang wajib memakai masker.
4. Menunjuk penghubung bagi keluarga OTG dan membantu kebutuhan pokok KK di kawasan zona "physical distancing".
"Saat ini saya juga mengharapkan informasi dari masyarakat terkait dengan keberadaan santri dari Pondok Temboro Magetan, hubungi call center 0822 333 43 800 atau 0811 3606 119 agar dapat dilakukan tracing oleh tim gugus tugas penanganan COVID-19.
Kami juga sampaikan langkah pemkab mengurangi risiko dampak penyebaran penyakit dengan menunda mudik, lanjutnya.
Bagi para perantau yang bertahan tidak mudik, kami akan beri insentif. Pendaftaran daring terakhir pada hari ini pukul 24.00 WIB melalui portal corona.trenggalekkab.go.id.
Selanjutnya pendaftaran melalui kepala desa dan lurah setempat secara manual bisa dilaksanakan hingga besok. Bagi yang lolos verifikasi akan kita hubungi lebih lanjut. (*)