Malang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang membidik mahasiswa di Malang Raya untuk memperluas jangkauan penggunaan transaksi nontunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan, Pekan QRIS Nasional tersebut bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transaksi nontunai di kalangan mahasiswa.
"Sosialisasi transaksi nontunai dengan QRIS ini menyasar berbagai kalangan, mulai kampus-kampus, pasar tradisional, UMKM, pesantren, tempat ibadah, termasuk para pengurus masjid," kata Azka di sela agenda Bincang Santai Bersama Media (Bisma) di Malang.
Mengawali sosialisasi QRIS di kampus, BI Malang bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) hari ini (Senin, 9/3) melakukan sosialisasi di Politeknik Negeri Malang (Polinema). Tidak hanya mahasiswa yang menjadi sasaran sosialisasi, tetapi juga pemilik dan penjaga kantin di kampus setempat.
Sosialisasi dikemas dalam talkshow yang khusus membahas implementasi serta pentingnya migrasi barcode berbagai jenis PJSP ke ke QRIS.
Sementara itu, dalam sosialisasi QRIS di Polinema tersebut, PJSP seperti LinkAja (dengan merchant aggregrator BNI dan BRI) dan Bank Syariah Mandiri Malang juga membuka booth di tempat acara untuk mengakomodasi merchant/pedagang atau pengurus tempat ibadah yang bermaksud melakukan pendaftaran sebagai merchant QRIS maupun migrasi dari QR Code lama menjadi berstandard QRIS.
Setelah melakukan sosialisasi di Polinema, BI Malang juga akan road show sosialisasi kegiatan Piloting QRIS oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim (10/3), sosialisasi QRIS kepada pengurus masjid se-Malang Raya di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya (UB) Malang (11/3), sosialisasi kepada pedagang di destinasi wisata Bromo (12/3), kepada para pedagang pasar dan mall di Pasar Terpadu Dinoyo Malang (13/3).
Sedangkan, puncak pekan QRIS di Malang akan diselenggarakan di Lapangan Rampal Malang pada Sabtu (14/3) pukuI 06.00-11.00 WIB. Kegiatan yang mengambil tagline "Ayo Nganggo QRIS, Ben Mbois Ker!"
ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, di antaranya senam bersama, lomba zumba jingle QRIS, edukasi dan kuis QRIS, serta kampanye "Sehat Lawan Corona".
Selain itu, ada stan kuliner yang tentunya seluruh pembayaran harus menggunakan QRIS. Bl Malang juga akan mengundang PJSP bank dan nonbank untuk berpartisipasi dalam puncak kegiatan ini.
Tidak hanya itu, ada juga hiburan musik dari Bonanova Band, BIMA (Bank Indonesia Malang) Band, dan special guest star New Monata Sodiq. Para pengunjung juga berkesempatan mendapatkan berbagai doorprize menarik dan hadiah utama, antara Iain sepeda motor, televisi, sepeda angin, dan kulkas dua pintu.
Di wilayah kerja BI Malang, saat ini ada 56 ribu merchant yang menggunakan QRIS dan 47 ribu diantaranya (sekitar 83 persen) berada di Kota Malang.
Sebagai metode pembayaran terbaru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia untuk memperluas alternatif pembayaran nontunai, QRlS memiliki berbagai manfaat, antara lain lebih efisien, hasil penjualan tercatat otomatis, serta relatif Iebih aman, baik bagi pedagangmaupun pembeli, karena tidak melibatkan uang tunai.
QRIS memudahkan proses pembayaran bagi pedagang maupun pembeli karena terintegrasi dengan aplikasi pembayaran digital seperti Gopay, Ovo, Dana, LinkAja atau Shopee Pay. Meskipun relatif baru, tercatat sudah 2,7 juta merchant yang telah menggunakan QRIS di Indonesia.
Ke depannya, Bank Indonesia, PJSP, dan Pemerintah Daerah akan terus mengupayakan perluasan QRIS kepada para pedagang maupun konsumen meskipun rangkaian Pekan QRIS telah berakhir.