Trenggalek (ANTARA) - Sejumlah sekolah menengah tingkat pertama (SMP) negeri dan sederajat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam kekurangan murid setelah penutupan PPDB (penerimaan peserta didik baru) pada Kamis (16/5), namun pagunya belum terpenuhi.
"Untuk sekolah yang belum tercapai pagunya diberi kesempatan perpanjangan pendaftaran," kata Kasi Kurikulum SMP Disdikpora Trenggalek Janjang Suherli di Trenggalek, Sabtu.
Dari total 50 SMP negeri di daerah itu, lanjut Janjang, baru sembilan sekolah yang tercapai sesuai pagu.
Sekolah dimaksud antara lain SMPN 1, 3, dan 5 Trenggalek, SMPN 1 Pogalan, SMPN 1 Durenan, SMPN 2 Tugu, SMPN 3 Pule, SMPN 1 Panggul, serta SMPN 1 Dongko.
"Dengan hasil demikian SMPN lainnya kecuali Sembilan sekolah tersebut bisa memperpanjang waktu pendaftaran, atau boleh membuka PPDB gelombang dua," kata Janjang Suherli.
Dia melanjutkan, diharapkan dengan perpanjangan waktu tersebut khususnya untuk sekolah di daerah perkotaan seperti SMPN 2 Trenggalek, SMPN 4 Trenggalek, SMPN 6 Trenggalek, SMPN 1 Gandusari dan sebagainya ada tambahan pendaftar.
Sedangkan untuk SMPN di daerah pegunungan seperti SMPN 1 Watulimo, SMPN 1 Munjungan dan sebagainya Disdikpora tidak berharap banyak untuk terjadi penambahan jumlah pendaftar.
"Kami masih berharap pagu seluruh SMPN di sini bisa terpenuhi, sebab ada sisa pendaftar di beberapa SMPN yang tidak diterima namun belum miliki sekolah," katanya.
Sedangkan untuk waktu perpanjangan, kan berlangsung sekitar satu minggu, yaitu hingga Sabtu (25/5).
Sehingga setelah waktu itu, sekolah-sekolah harus melapor terkait tambahan jumlah siswanya setelah diberlakukan perpanjangan waktu pendaftaran tersebut.
Dari situ, lanjut Janjang, jika setelah diperpanjang pagu sekolah belum mencukupi, Disdikpora Trenggalek masih mempersilahkan sekolah untuk terus mencarinya.