Mojokerto (ANTARA) - Sekitar seribu orang penari Mayang Rontek mewarnai Festival Budaya Majapahit dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-726 Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang digelar di lapangan Desa Trowulan, Mojokerto, Minggu.
Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Minggu, mengatakan bahwa Festival Budaya Majapahit bertema Banjaran Majapahit dengan dimeriahkan pagelaran seribu penari mayang rontek.
"Pawai dimeriahkan suguhan seribu penari Mayang Rontek, dan drama tari bertema Majapahit, yang diikuti 18 kecamatan," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berjanji akan terus mendukung agenda tahunan ini hingga kancah yang lebih tinggi.
"Pemkab Mojokerto akan terus mendukung sarana dan prasarana sebagai bentuk komitmen pelestarian warisan budaya," katanya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya supaya bisa terus berkembang dan juga dikenal masyarakat luas.
"Semoga kegiatan ini makin besar dari tahun ke tahun, sehingga bisa masuk kategori 'culture tourism' dalam kalender wisata nasional bahkan internasional," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto Djoko Widjayanto mengatakan jika acara ini digelar sebagai upaya menjaga dan melestarikan sejarah Majapahit.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tradisi dan sejarah Majapahit," katanya.
Ia menambahkan, terdapat 18 Kecamatan yang menyuguhkan cerita tentang budaya Majapahit, seperti dari Kecamatan Jetis dengan judul Babat Tarik, Kecamatan Trowulan dengan Penobatan Raden Wijaya, Kecamatan Kemlagi dengan Tuntut Balas Pasukan Cina, Kecamatan Dlanggu dengan Tahta Jayanegara, Kecamatan Sooko dengan Persekongkolan Darma Putra, Kecamatan Trawas dengan Pemberontakan Rakuti, Kecamatan Jatirejo dengan Pelarian Jayanegara, Kecamatan Pungging dengan Pramita Bedander, Kecamatan Gondang dengan Siasat Ratanca.
"Kemudian Kecamatan Puri dengan Penobatan Tribuana, Kecamatan Gedeg dengan Sumpah Palapa, Kecamatan Pacet dengan Nusantara Bersatu, Kecamatan Dawarblandong dengan Peristiwa Padjajaran, Kecamatan Mojosari dengan Pelarian Gajah Mada, Kecamatan Bangsal dengan Islam Masuk Majapahit, Kecamatan Mojoanyar dengan Brawijaya Paras, Kecamatan Kutorejo dengan Pelarian Brawijaya, dan Kecamatan Ngoro dengan Bangkitnya Majapahit," katanya.
Acara dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, Ketua DPRD Ismail Pribadi, Sekdakab Herry Suwito, Danrem 082/CPYJ Kolonel Arm Ruly Candrayadi, Dandim 0815 Letkol Kav Hermawan Weharima, Wakil Walikota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Rudy Hartono, Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono.