Situbondo (ANTARA) - Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menghapus semua dana hibah pada APBD 2025 kecuali hibah untuk mushala karena ada atensi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Soal hibah ini, saya yang paling bertanggung jawab, semua hibah tidak ada satupun, kecuali untuk mushala, karena ada atensi dari gubernur," katanya saat menjawab pemandangan umum Fraksi Demokrat Nurani Sejahtera (DND) dalam paripurna penyampaian Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 di Gedung DPRD Situbondo, Jawa Timur, Senin.
Bupati Rio meminta semua pihak menerima kenyataan yang menjadi keputusannya dengan meniadakan atau menghapus dana hibah, termasuk hibah untuk pesantren, masjid, kecuali hibah untuk mushala, karena pemerintah daerah setempat membutuhkan anggaran perbaikan kebutuhan mendasar masyarakat.
Pada tahun-tahun berikutnya, lanjut ia, bagi lembaga manapun dipersilakan mengajukan dana hibah jika benar-benar membutuhkan.
"Yang dihapus itu sesuai atensi dari Gubernur Jawa Timur untuk memperhatikan hibah-hibah, akhirnya semua hibah dihapus (kecuali mushala)," ucap Mas Rio, sapaan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Dalam rapat paripurna penyampaian Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024, Fraksi Demokrat Nurani Sejahtera mempertanyakan belum dicairkannya dana hibah APBD 2025 untuk pesantren, lembaga pendidikan, masjid dan mushala.
"Kami mempertanyakan soal hibah untuk pesantren dan tempat ibadah karena kami mendapatkan informasi dari pusat bahwa beberapa kementerian sudah membuka blokir efisiensi," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurani Sejahtera DPRD Situbondo, Janur Sasra Ananda.
Sebelumnya, Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran sekitar Rp13 miliar untuk dana hibah bagi pesantren dan lembaga pendidikan serta mushala, rinciannya Rp6 miliar untuk pesantren, sisanya untuk hibah lembaga pendidikan, masjid dan mushala.