Surabaya (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengumumkan seorang calon haji dari kloter 3 yang sempat dirawat akibat sakit yang dideritanya, meninggal dunia di Rumah Sakit Asrama Haji Surabaya, sebelum berangkat ke Tanah Suci.
"Seorang jamaah kloter 3, Isdiyono Taslim Atmo Suwito (60) telah meninggal pada Minggu di RS Haji Surabaya," kata Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Akhmad Sruji Bahtiar dalam keterangannya di Surabaya, Senin pagi.
Ia menjelaskan, jenazah Isdiyono telah dipulangkan ke kediamannya, Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung dan langsung dimakamkan Minggu malam.
Isdiyono, kata dia, berangkat haji bersama istrinya, Sunarmi Mrakih (57) dan keduanya tergabung dalam kloter 3 yang terdiri dari jamaah asal Tulungagung dan Kediri.
Kloter tersebut, masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Kamis (1/5) pukul 11.00 WIB dan diterbangkan pada Jumat (2/5) pukul 11.40 WIB.
Namun, karena kondisi kesehatan Isdiyono saat itu tidak laik terbang, ia menjalani perawatan di RS Haji dan meninggal akibat penyakit TBC dan stroke.
"Kami turut berbela sungkawa. Semoga beliau ditempatkan di surga dan keluarga diberi ketabahan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ia juga mengimbau bagi jamaah yang sudah tiba di Madinah untuk waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang melanda kota suci tersebut.
Menurut laporan petugas, suhu udara siang di Madinah diperkirakan mencapai kisaran 36 hingga 41 derajat celcius.
"Karena itu kami berpesan pada para jemaah untuk lebih sering minum air agar tidak terjadi dehidrasi, utamanya kami imbau para jamaah dapat meminum air zam-zam untuk membantu menjaga kondisi tubuh,” ujarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 4.171 jemaah calon haji dari Kloter 1 hingga 11 telah diberangkatkan ke Madinah melalui Bandara Internasional Juanda.
Kloter 11 dari Kabupaten Sidoarjo menjadi kloter terakhir yang diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Minggu (4/5) pukul 21.00 WIB dan terbang menuju Tanah Suci pada Senin (5/5) pukul 01.00 WIB dini hari.