Madiun (ANTARA) - Sebanyak empat sekolah menegah pertama (SMP) di Kota Madiun, Jawa Timur, akan menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) secara gabungan dengan sekolah lain, karena tidak memiliki sarana dan prasarana memadai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Heri Wasana di Madiun, Senin, mengatakan, empat sekolah tersebut adalah SMP PSM, SMP Prof Hamka, SMP Muhammadiyah, dan SMP Taman Bakti.
"Sekolah-sekolah tersebut tidak mengikuti UNBK secara mandiri pada 22 April mendatang, namun digabung dengan sekolah lain. Sebab, memang tidak ada fasilitas untuk itu," ujar Heri Wasana kepada wartawan.
Menurut dia, SMP PSM akan melaksanakan UNBK dengan SMKN 3 Madiun, SMP Prof Hamka menumpang ke SMPN 7 Madiun, lalu SMP Muhammadiyah menumpang ke SMPN 5 Madiun, dan SMP Taman Bakti menginduk ke SMPN 6 Madiun.
Ia menjelaskan, saat ini persiapan menjelang UNBK sudah mencapai 90 persen. Termasuk di dalamnya menyiapkan tenaga proktor untuk mengawasi server UNBK di beberapa sekolah. Total ada 91 tenaga proktor yang disiapkan oleh dinas pendidikan.
"Secara teknis persiapan sarpras dan proktor untuk membantu pelaksanaan UNBK sudah semua," katanya.
Selain itu, semua sekolah juga telah melakukan simulasi dan berjalan lancar. Seluruh sekolah pelaksana UNBK juga terus berkoordinasi dengan masing-masing sub-rayon.
"Koordinasi tersebut bertujuan untuk mengetahui sekolah mana saja yang membutuhkan penanganan perihal kesiapan UNBK," kata Heri Wasana.
Data Dinas Pendidikan setempat menyebutkan UNBK tingkat SMP tahun 2019 di Kota Madiun akan diikuti sebanyak 3.206 siswa dari 18 sekolah penyelenggara UNBK secara mandiri dan 93 siswa dari empat sekolah yang menggelar UNBK secara bergabung.