Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah perajin batik di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terus mengembangkan motif tanaman porang untuk menjadi ikon batik khas daerah setempat.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok batik tulis Sari Warni di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.
"Motif yang serius kami kembangkan untuk dikenalkan ke masyarakat adalah batik porang. Motif tersebut diambil dari tanaman porang yang banyak ditanam warga Kabupaten Madiun di tepian hutan hingga berhasil mengangkat harkatnya dengan diekspor ke Jepang," ujar Ketua Kelompok Batik Tulis Sari Warni Siti Suwarni kepada wartawan, Rabu.
Menurut dia, tanggapan konsumen akan batik porang cukup bagus. Hal itu terbukti dengan banyaknya pesanan untuk motif batik tersebut.
Pemesan tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Madiun, namun juga daerah sekitarnya di Jawa Timur, bahkan hingga luar Pulau Jawa. Untuk pembuatan batik tersebut, pihaknya melibatkan ibu-ibu rumah tangga warga desa sekitar.
"Selain melestarikan budaya batik, ibu-ibu yang kami libatkan tersebut juga dapat menambah penghasilan ekonomi keluarganya," kata dia.
Selain motif porang, kelompok batik tulis Sari Warni juga mengembangkan motif batik kue manco. Adapun motif tersebut diambil dari bentuk manco yang merupakan jajanan khas daerah Kebonsari.
Siti Suwarni menjelaskan, untuk menghasilkan satu lembar kain batik tulis dibutuhkan waktu hingga empat hari lamanya. Selain batik tulis, pihaknya juga membuat batik cap dengan motif yang sama.
Untuk harga, pihaknya memasang di kisaran Rp70 ribu hingga Rp500 ribu per lembarnya. Harga yang dipatok tersebut tergantung dari tingkat kesulitan motif dan bahan kain batik yang digunakan.
Sementara, secara umum Pemerintah Kabupaten Madiun telah mengembangkan empat motif batik yang dijadikan kekhasan atau ciri dari wilayah setempat dengan menggandeng para perajin batik yang ada.
Keempat motif batik yang dikembangkan dan dijadikan ciri khas dari batik Kabupaten Madiun tersebut adalah Batik Kenongo yang merupakan motif batik paling tua, Batik Porang, Batik Serat Jati, dan Batik Gabah Sinawur.
Hingga saat ini jumlah kelompok perajin batik di Kabupaten Madiun saat ada sekitar 11 kelompok. Yakni, satu kelompok perajin batik di Kecamatan Madiun, satu lagi di Kecamatan Balerejo, dua di Kecamatan Pilangkenceng, dua di Kebonsari, dua di Kecamatan Wungu, satu di Sawahan, dan satu lagi di Kecamatan Dolopo.
Selain mengembangkan empat motif yang dikembangkan oleh Pemkab Madiun, para perajin batik tersebut juga berkreasi dengan membuat motif baru yang terispirasi dari kekhasan daerah masing-masing. (*)